Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/10/2023, 12:33 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) punya rencana besar untuk Bulan.

NASA tidak hanya berencana untuk mengirim manusia kembali ke Bulan untuk pertama kalinya setelah 50 tahun.

Baca juga: Potongan Asteroid Bennu Pertama Telah Mendarat di Bumi

Mereka ternyata juga punya rencana untuk membangun rumah di Bulan pada tahun 2040.

Ini tentu merupakan sebuah lompatan besar jika dibandingkan dengan misi mengirim manusia kembali ke permukaan Bulan pada dekade ini.

Namun segala sesuatunya harus disiapkan dengan cepat jika NASA ingin mewujudkan rencana tersebut.

Membuat rumah di Bulan

Mengutip BGR, Kamis (5/10/2023) pembuatan rumah di Bulan rencananya akan menggunakan debu Bulan.

Debu Bulan itu untuk membuat beton yang dapat digunakan oleh printer 3D merealisasikan pembuatan rumah di Bulan.

Tetapi NASA tidak berhenti untuk menempatkan rumah di satelit Bumi ini. Badan antariksa ini juga ingin rumah tersebut cukup aman bagi warga sipil yang akan tinggal di sana.

Untuk mewujudkan hal tersebut, NASA bekerja sama dengan ICON, sebuah perusahaan teknologi konstruksi yang berbasis di Austin, Texas yang berspesialisasi dalam rumah cetak 3D.

Mereka akan mempersiapkan kontruksi berbasis ruang angkasa ke tingkat yang lebih tinggi.

Ide untuk memanfaatkan sumber daya di Bulan untuk membangun hunian bukanlah hal yang baru. Ide itu pun juga akan coba diterapkan untuk membuat struktur bangunan di Mars.

Penggunaan sumber daya lokal ini jauh lebih mungkin dilakukan dan juga lebih hemat biaya.

Baca juga: NASA Bersiap Mencari Kehidupan di Luar Tata Surya, Bagaimana Caranya?

Misi artemis

Sementara itu, saat ini NASA tengah mempersiapkan misi ke Bulan. Misi yang dikenal dengan Artemis III ini akan menjadi misi pertama mengirimkan manusia ke Bulan.

Beberapa persiapan pun terus dilakukan. Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, salah satu hal yang krusial adalah memutuskan di mana misi tersebut akan mendarat.

Akhir tahun lalu NASA mengumumkan 13 kandidat daerah pendaratan di Bulan yang berada di dekat kutub selatan Bulan.

Area kutub selatan Bulan sendiri dipilih karena ada kemungkinan mengandung es.

Air di Bulan dianggap sebagai keuntungan besar untuk eksplorasi luar angkasa di masa depan, dan dapat menyediakan astronot, sumber daya lokal berharga untuk mendukung berkelanjutan di permukaan Bulan.

Hal lain lagi yang tidak kalah penting adalah alat yang membantu para penjelajah supaya tidak tersesat saat menjelajah permukaan Bulan.

Alat berbentuk ransel ini diberi nama Kinematic Navigation and Cartography Knapsack (KNaCK).

Ransel ini merupakan kolaborasi antara NASA dan pihak swasta untuk membantu penjelajah masa depan menemukan jalan mereka di sekitar wilayah kutub selatan Bulan yang kurang dijelajahi.

Baca juga: Perseverance NASA Berhasil Membuat Oksigen di Mars

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com