Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Kapan Listrik Ditemukan dan Mulai Dimanfaatkan Manusia?

Kompas.com - 25/02/2023, 10:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Eksperimen-eksperimen berkaitan dengan listrik yang dilakukan oleh ilmuwan lain pun terus berlanjut, salah satunya adalah Benjamin Franklin.

Menurut artikel di Wonderopolis, pada tahun 1700-an, Franklin yang tertarik pada berbagai bidang sains ini, telah menemukan banyak penemuan dan mulai tertarik pada listrik.

Sementara saat itu, para ilmuwan lain hanya mengetahui dan bereksperimen dengan listrik statis, Franklin justru mengambil langkah lebih maju.

Ia mengemukakan gagasan bahwa listrik memiliki unsur positif serta negatif, dan listrik mengalir di antara unsur-unsur tersebut. Ia juga percaya bahwa petir adalah salah satu bentuk aliran listrik ini.

Pada 1752, Franklin melakukan eksperimen layang-layangnya yang terkenal, untuk menunjukkan bahwa petir adalah listrik.

Baca juga: Sejak Kapan Lipstik Ditemukan dan Digunakan?

Ia pun menerbangkan layang-layang saat terjadi badai petir. Franklin mengikat kunci logam ke tali layang-layang untuk menghantarkan listrik.

Seperti yang dia pikirkan, listrik dari awan badai dialirkan ke layang-layang dan listrik mengalir ke tali, yang kemudian membuatnya tersetrum.

Beruntung ia tidak terluka, meski begitu Franklin pun tidak keberatan dengan kecelakan kecil tersebut karena itu membuktikan idenya tentang petir mengandung listrik.

Berdasarkan penelitian Franklin, banyak ilmuwan lain mempelajari listrik dan mulai memahami lebih banyak tentang cara kerjanya.

Misalnya, pada tahun 1879, Thomas Edison mematenkan bola lampu listrik dan saat malam hari tiba dunia kita menjadi lebih hidup sejak saat itu.

Baca juga: Sejak Kapan Anjing Jadi Peliharaan Manusia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com