Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejak Kapan Listrik Ditemukan dan Mulai Dimanfaatkan Manusia?

KOMPAS.com - Listrik menjadi salah satu penemuan yang telah mengubah kehidupan manusia dan berperan penting dalam perkembangan peradaban manusia.

Bayangkan saja, apa yang akan terjadi jika hingga hari ini kita hidup tanpa listrik. Tidak akan ada acara televisi favorit yang bisa ditonton, koneksi internet, atau paling dasar lampu yang akan menerangi kita di malam hari.

Sebenarnya, listrik adalah kekuatan alam yang memang tersedia di dunia, paling biasa kita temukan adalah petir. Namun listrik harus ditemukan dan dipahami hingga bisa dimanfaatkan seperti sekarang ini.

Jadi, sejak kapan listrik ditemukan dan mulai dimanfaatkan oleh manusia?

Seperti dikutip dari All the Science, Jumat (24/2/2023) sejarah listrik ternyata telah dimulai setidaknya pada 620-550 SM orang Yunani kuno.

Jauh sebelum penemuan listrik modern berkembang, seorang filsuf Yunani, Thales of Miletus menemukan konsep sederhana listrik, yang berasal dari menggosokkan bulu pada damar dapat menyebabkan hubungan tarik-menarik di antara keduanya. 

Kendati demikian, butuh waktu berabad-abad sebelum seseorang akhirnya dapat memahami dan menggunakan penemuan sederhana itu secara praktis.

Pada pergantian abad ke-17, ilmuwan Inggris, William Gilbert mendirikan ilmu yang mendasari listrik dan magnet.

Terinspirasi oleh karya Gilbert, Sir Thomas Browne melakukan penyelidikan lebih lanjut dan menulis buku tentang temuannya.

Gilbert dan Browne pun dianggap sebagai ilmuwan pertama yang menggunakan istilah 'listrik'.

Eksperimen-eksperimen berkaitan dengan listrik yang dilakukan oleh ilmuwan lain pun terus berlanjut, salah satunya adalah Benjamin Franklin.

Menurut artikel di Wonderopolis, pada tahun 1700-an, Franklin yang tertarik pada berbagai bidang sains ini, telah menemukan banyak penemuan dan mulai tertarik pada listrik.

Sementara saat itu, para ilmuwan lain hanya mengetahui dan bereksperimen dengan listrik statis, Franklin justru mengambil langkah lebih maju.

Ia mengemukakan gagasan bahwa listrik memiliki unsur positif serta negatif, dan listrik mengalir di antara unsur-unsur tersebut. Ia juga percaya bahwa petir adalah salah satu bentuk aliran listrik ini.

Pada 1752, Franklin melakukan eksperimen layang-layangnya yang terkenal, untuk menunjukkan bahwa petir adalah listrik.

Ia pun menerbangkan layang-layang saat terjadi badai petir. Franklin mengikat kunci logam ke tali layang-layang untuk menghantarkan listrik.

Seperti yang dia pikirkan, listrik dari awan badai dialirkan ke layang-layang dan listrik mengalir ke tali, yang kemudian membuatnya tersetrum.

Beruntung ia tidak terluka, meski begitu Franklin pun tidak keberatan dengan kecelakan kecil tersebut karena itu membuktikan idenya tentang petir mengandung listrik.

Berdasarkan penelitian Franklin, banyak ilmuwan lain mempelajari listrik dan mulai memahami lebih banyak tentang cara kerjanya.

Misalnya, pada tahun 1879, Thomas Edison mematenkan bola lampu listrik dan saat malam hari tiba dunia kita menjadi lebih hidup sejak saat itu.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/02/25/100000923/sejak-kapan-listrik-ditemukan-dan-mulai-dimanfaatkan-manusia-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke