KOMPAS.com - Sama seperti beberapa hewan yang memiliki gigi, ular ternyata juga mengganti gigi lamanya dengan gigi baru.
Namun, dalam sebuah studi baru, peneliti menemukan keunikan dari cara ular mengganti giginya.
Temuan studi ini juga memberikan wawasan baru, bahwa penggantian gigi tersebut menjadi hal yang membedakan ular dengan hewan reptil lainnya.
Studi ini dipimpin oleh seorang peneliti dari Centre for Oral, Clinical & Translational Sciences di King's College London, yang berhasil mengidentifikasi perbedaan utama penggantian gigi pada ular dan reptil.
Dilansir dari Phys, Senin (20/2/2023), reptil mengganti gigi lamanya dengan gigi baru secara konstan, sedangkan gigi ular cenderung tidak menunjukkan tanda-tanda usia gigi yang dicabut dari rahang.
Baca juga: Fakta-fakta King Cobra, Ular Berbisa Terbesar di Dunia
Pada reptil, rongga mulutnya memiliki 'lubang pengganti' yang terbentuk saat gigi baru mulai tumbuh.
Lubang tersebut akan menggerogoti dasar gigi lama dan membantunya lepas dalam proses yang disebut sebagai resorpsi gigi eksternal.
Sementara itu, dalam studi baru, para peneliti menemukan pada ular tidak memiliki lubang pengganti, sehingga mekanisme penggantian gigi tentunya berbeda dengan kebanyakan reptil.
Karena tidak memiliki lubang tersebut, ular mampu merontokkan gigi tua melalui aksi odonoklas, yakni sel yang menghilangkan jaringan gigi.
Baca juga: Mengenal Ular King Cobra, Ular Berbisa Terpanjang di Dunia