Reaksi kimia saat jatuh cinta yang lainnya juga bisa terjadi. Secara ilmiah, dilansir dari BBC Science Focus, orang yang sedang jatuh cinta memiliki kadar beberapa hormon kunci yang lebih tinggi.
Misalnya, hormon oksitosin dan vasopresin, ini adalah dua hormon yang diproduksi di wilayah otak yang disebut hipotalamus.
Kedua hormon tersebut yang menyebabkan perasaan keterikatan yang lebih kuat. Artinya, yang membuat kita tertarik pada seseorang.
Perkembangan hormon akan mendorong kita untuk membentuk hubungan yang berkomitmen masuk akal dari perspektif evolusi.
Baca juga: Kenapa Mamalia Sebesar Dinosaurus Tak Ada Lagi Saat Ini?
Akan tetapi, apakah berarti jatuh cinta hanya trik kimiawi yang dimainkan otak kita?
Sains menjelaskan, bahwa hormon oksitosin telah terbukti dapat meningkatkan jumlah durasi menatap mata orang yang kita cintai, dan juga dapat meningkatkan kemampuan kita membaca emosi seseorang.
Bahkan, hormon oksitosin ini juga mencoba ditambahkan ke dalam parfum.
Beberapa produsen parfum telah mencoba mengeksploitasi hormon tersebut ke dalam wewangian mereka, tetapi dosisnya terlalu rendah untuk memberikan efek apa pun.
Kendati demikian, masih diperlukan banyak pemahaman mendalam tentang cara berbagai hormon berinteraksi yang pada akhirnya meningkatkan peluang kita untuk jatuh cinta.
Baca juga: Kenapa Gigitan Ular King Cobra Sangat Mematikan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.