Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2023, 18:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Buah dan sayur merupakan makanan sehat yang harus kita konsumsi dalam jumlah cukup guna memenuhi berbagai kebutuhan nutrisi harian.

Sayangnya, beberapa orang tidak menyukai sayuran dan bahkan menghindarinya. Sebagian besar beralasan bahwa sayuran memiliki rasa yang pahit sehingga tidak enak saat dikonsumsi.

Mengenai hal ini, para ahli telah melakukan penelitian dan menjelaskan secara ilmiah mengenai penyebab orang tidak suka makan sayuran.

Mengapa ada orang yang sulit makan sayur?

Dilansir dari Healthline, para peneliti di University of Kentucky percaya bahwa gen tertentu membuat senyawa dalam beberapa sayuran terasa sangat pahit bagi beberapa orang sehingga mereka menghindari sayuran tersebut.

Baca juga: Kenapa Banyak Orang yang Suka Cerita tentang Zombi?

Menurut Jennifer L. Smith, perawat berlisensi dan postdoctoral fellow di University of Kentucky School of Medicine, orang-orang ini mungkin juga memiliki kepekaan yang sama terhadap cokelat hitam, kopi, dan bir.

Manusia dilahirkan dengan dua salinan gen pengecap yang disebut TAS2R38. Orang yang mewarisi dua salinan varian yang disebut AVI tidak peka terhadap rasa pahit bahan kimia ini. 

Tetapi, orang yang mewarisi satu salinan AVI dan satu salinan PAV sangat sensitif dan menganggap makanan ini sangat pahit.

Untuk studi ini, peneliti menyelidiki kemungkinan bahwa hubungan ini ada pada orang dengan dua atau lebih faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Baca juga: Kenapa Payudara Nyeri saat Menstruasi?

Selama periode 3 tahun, peneliti melakukan analisis data sekunder menggunakan sampel dari penelitian sebelumnya yang menyelidiki interaksi gen pada orang yang berisiko terkena penyakit kardiovaskular. 

Mereka menganalisis kuesioner frekuensi makanan dari 175 orang. Usia rata-rata responden adalah 52 tahun dan lebih dari 70 persen di antaranya adalah perempuan.

Mereka menemukan bahwa orang dengan bentuk gen PAV lebih dari 2 1/2 kali lebih mungkin untuk tidak menyukai sayuran.

Studi ini dapat mengubah cara dokter memberi saran untuk mengubah pola makan pasiennya agar memiliki sistem kardiovaskular yang lebih sehat.

Meski demikian, Smith mengatakan penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui cara terbaik untuk mendorong orang agar makan sayuran.

Baca juga: Kenapa WHO Sebut Campak Ancaman Global yang Segera Datang?

Di masa mendatang, peneliti berharap dapat menggunakan informasi genetik untuk mencari tahu sayuran mana yang lebih dapat diterima oleh orang-orang dan menemukan rempah-rempah mana yang menarik bagi orang yang memiliki kepekaan rasa tinggi sehingga dapat mempermudah mereka untuk memakannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com