"Dia tidak memerlukan cara (menginfeksi) seperti yang dilakukan oleh varian-varian (virus corona Covid-19) sebelumnya," ungkap Dicky.
Virus corona penyebab Covid, SARS-CoV-2 memiliki ACE2 reseptor yang menjadi senjata untuk menginfeksi sel tubuh manusia.
Pada varian Omicron XBB 1.5, kata Dicky, ACE2 reseptor yang diinfeksikan ke tubuh manusia tidak perlu banyak, cukup sedikit virus yang dimasukkan, sudah bisa menginfeksi dan menyebabkan risiko atau potensi sakit yang berat.
Selain itu, saat ACE2 reseptor virus dari Kraken Covid, Omicron XBB 1.5 ini sudah menempel pada sel inang pada tubuh manusia, maka virus akan susah untuk lepas dan tidak mudah hilang, bahkan dapat bertahan lebih lama dalam sel tubuh manusia.
Baca juga: Fakta-fakta Omicron XBB 1.5 yang Lebih Menular dari Pendahulunya
Kemampuan inilah yang membedakan Omicron XBB 1.5 dengan subvarian virus corona penyebab Covid-19 lainnya.
Dampak dari virus Omicron XBB 1.5 yang dapat bertahan lama di dalam sel tubuh, ungkap Dicky, selain menyebabkan long Covid, juga akan dapat menyebabkan potensi kerusakan sel tubuh yang lebih besar.
"Maka data yang dilaporkan saat ini menunjukkan bahwa infeksi berulang yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 ini berpotensi menyebabkan kerusakan pada banyak organ. Dari mulai otak, jantung, paru, ginjal dan hati," jelas Dicky.
Tentunya, imbau Dicky, upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan infeksi Omciron XBB 1.5 ini adalah dengan vaksinasi booster, pola hidup bersih dan memakai masker harus tetap dilakukan.
Baca juga: Apa Saja Gejala Omicron XBB?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.