Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2023, 16:11 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa dari kita merasa lebih bugar dan bersemangat setelah minum kopi. Ini karena sebagian besar jenis kopi mengandung kafein, zat yang dapat meningkatkan suasana hati, metabolisme, dan kinerja mental serta fisik.

Penelitian mengatakan bahwa kafein aman jika dikonsumsi dalam jumlah rendah hingga sedang. Namun, kafein dalam dosis tinggi mungkin memiliki efek samping bagi kesehatan.

Apa yang terjadi jika terlalu banyak minum kopi

Dilansir dari Healthline, berikut adalah efek yang dialami tubuh jika terlalu banyak minum kopi.

1. Mengalami kecemasan 

Kafein dalam kopi diketahui dapat meningkatkan kewaspadaan dengan menghalangi efek adenosin, yakni zat kimia di otak otak yang membuat kita merasa lelah.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Kita Berhenti Makan Gula?

Pada saat yang sama, kafein juga memicu pelepasan adrenalin, hormon "fight-or-flight" yang terkait dengan peningkatan energi.

Namun, jika tubuh mendapatkan kafein dengan dosis yang lebih tinggi, efek tersebut bisa justru bisa menyebabkan kecemasan dan kegugupan.

Faktanya, gangguan kecemasan yang diinduksi kafein adalah salah satu dari empat sindrom terkait kafein, sebagaimana yang tercantum dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM) yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association.

2. Mengalami masalah pencernaan

Kafein seperti dapat merangsang pergerakan usus dengan meningkatkan gerakan peristaltik, yakni kontraksi yang menggerakkan makanan melalui saluran pencernaan.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Kita Bersin dengan Mata Terbuka?

Karena memiliki efek ini, tidak mengherankan jika terlalu banyak mengonsumsi kafein dapat menyebabkan buang air besar atau bahkan diare.

Meskipun selama bertahun-tahun kopi diyakini menyebabkan sakit maag, sebuah penelitian besar terhadap lebih dari 8.000 orang tidak menemukan adanya hubungan antara keduanya.

Di sisi lain, beberapa penelitian justru menunjukkan bahwa minuman berkafein, seperti kopi, dapat memperburuk penyakit gastroesophageal reflux (GERD) pada beberapa orang.

3. Kecanduan

Ilustrasi kopi  SHUTTERSTOCK/Creativa Images Ilustrasi kopi

Kafein memang menawarkan sejumlah manfaat kesehatan, namun tidak dapat disangkal bahwa kafein juga dapat membuat kecanduan.

Dalam hal ini, kecanduan kafein merujuk pada ketergantungan psikologis atau fisik.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Pembuluh Darah Pecah?

Jadi, meskipun kafein tidak menyebabkan "kecanduan" yang sebenarnya, jika kita secara teratur minum banyak kopi atau minuman berkafein lainnya, ada kemungkinan besar kita menjadi tergantung pada efeknya.

4. Meningkatkan tekanan darah

Secara keseluruhan, kafein tidak dapat meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke pada sebagian besar orang.

Namun, dalam beberapa penelitian, ditemukan bahwa kafein dapat meningkatkan tekanan darah karena efek stimulasinya pada sistem saraf.

Untungnya, efek kafein pada tekanan darah sepertinya bersifat sementara. Selain itu, efek ini juga paling mungkin dialami oleh orang yang tidak terbiasa mengonsumsi kafein.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Manusia saat Mendaki Puncak Everest?

5. Detak jantung lebih cepat

Efek stimulasi dari konsumsi kafein dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan jantung kita berdetak lebih cepat.

Kafein yang terlalu banyak juga dapat menyebabkan perubahan ritme detak jantung, yang disebut fibrilasi atrium.

Berapa batas aman konsumsi kafein?

Melansir Mayo Clinic, konsumsi kafein hingga 400 mg per hari masih aman bagi sebagian besar orang dewasa dalam kondisi sehat.

Jumlah tersebut kira-kira setara dengan empat cangkir kopi seduh, 10 kaleng cola, atau dua minuman "penambah energi". 

Perlu diingat bahwa sebenarnya kandungan kafein dalam minuman sangat bervariasi, termasuk pada kopi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com