Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fosil Burung Terbesar di Dunia Ditemukan di Australia, Seperti Apa?

Kompas.com - 08/10/2022, 19:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ahli paleontologi menemukan bukti fosil burung raksasa. Mereka menduga fosil burung ini kemungkinan menjadi yang terbesar di dunia dan pernah hidup di Australia pada 8 juta tahun yang lalu.

Hal tersebut terungkap setelah ahli menemukan sepasang kaki milik burung yang diberi nama Dromornis stirtoni di pedalaman Australia tengah.

Dromornis stirtoni digambarkan sebagai eksperimen evolusioner ekstrem karena memiliki ciri-ciri anatomi yang aneh. Paruhnya yang besar menjorok dari tengkorak berukuran kecil, semuannya menempel pada tubuh setinggi 3 meter dengan berat mencapai setengah ton.

Menariknya, spesies burung raksasa ini menurut peneliti sebenarnya terkait dengan unggas modern, seperti ayam dan bebek.

Dikutip dari Science Alert, Jumat (7/10/2022) temuan sisa-sisa burung besar yang tak bisa terbang itu juga menunjukkan bahwa setelah mati, burung terkubur dalam kondisi utuh.

"Kami mendapatkan kaki bagian bawah dalam penggalian. Harapnnya sebagian besar kerangka masih bisa ditemukan di penggalian berikutnya," ungkap Adam Yates, ahli paleontologi dan kurator di Museum dan Galeri Seni Northern Territory.

Baca juga: Apa Rahasia Panjang Umur Burung Beo yang Bisa Hidup hingga 30 Tahun?

Fosil burung terbesar di dunia ini ditemukan di Alcoota Reserve, yang merupakan salah satu situs terbesar yang menyimpan sisa-sisa vertebrata darat di Australia.

Sebelumnya, lokasi tersebut telah menghasilkan ribuan spesimen fosil sejak penggalian di mulai pada tahun 1986.

Namun kebanyakan fosil yang ditemukan di sana merupakan fragmen campur aduk dari spesies yang berbeda sebagai dampak banjir yang mencampurkannya.

Jadi sebagian besar fosil di Alcoota memerlukan penyortiran yang cermat dan melibatkan pemikiran lebih.

Sementara itu fosil kaki D.stirtoni merupakan penemuan yang menarik karena dapat memberikan peneliti informasi lebih akurat tentang proporsi sebenarnya dari burung ini.

Selain itu, penemuan fosil burung terbesar di dunia ini akan dapat membantu ahli dalam mengidentifikasi tulang D.stirtoni yang masih tercampur di situs Alcoota.

Baca juga: Burung Pemakan Buah Paling Awal di Bumi, Seperti Apa?

Dilihat dari ukuran tulang kaki dari fosil yang baru ditemukan, para peneliti menduga sisa-sisa itu milik D. stirtoni betina, yang kemudian oleh tim tersebut dijuluki Deb.

Selanjutnya, tim berniat untuk melakukan tes histologi untuk mengkonfirmasi dugaan mereka.

Jejak D. stirtoni ini hanya ditemukan di Australia. Burung dengan sayap gemuk kecil ini tidak memiliki tulang dada khusus yang diandalkan burung lain untuk perlekatan otot terbang mereka yang besar.

Burung mengintai hutan kering dan kemungkinan menggunakan paruh besar mereka untuk melahap buah dan tumbuh-tumbuhan lainnya.

Temuan fosil burung raksasa ini menunjukkan bahwa D. stirtoni adalah penjelajah tinggi ekosistem kering ini, mirip dengan unta saat ini, yang menggunakan tubuh tingginya untuk mencapai vegetasi di luar jangkauan herbivora yang lebih kecil.

Baca juga: Ahli Temukan Penyebab Burung Beo Bisa Hidup hingga Usia 30 Tahun

Catatan fosil menunjukkan bahwa burung epik ini hidup selama rentang waktu 25 juta tahun.

Akan tetapi pada akhir zaman Miosen, Australia mengering. Itu membuat burung menjadi kesulitan untuk beradaptasi.

Peneliti juga mencatat bahwa fosil burung terbesar di dunia yang juga disebut demon duck ini sangat jarang ditemukan saat berumur muda, menunjukkan bahwa hewan tak memiliki tingkat reproduksi yang cepat.

Kemungkinan hanya menghasilkan satu atau dua anak per tahun.

"Terlebih lagi butuh waktu yang sangat lama untuk menjadi dewasa bagi seekor burung Dromornis,kira-kira butuh 15 tahun untuk mencapai ukuran dewasa dan kematangan seksual," terang Yates.

Tim peneliti berencana untuk melakukan penggalian lanjutan tahun depan. Mereka meyakini masih banyak fosil burung yang menunggu untuk ditemukan di dalam gundukan tanah.

Baca juga: Burung Hantu pada 6 Juta Tahun yang Lalu Aktif di Siang Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com