Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mamalia Awal Berukuran Kecil dan Berumur Pendek

Kompas.com - 07/09/2022, 10:01 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebelum tumbukan asteroid terjadi di Bumi 66 juta tahun yang lalu, mamalia awal yang pernah hidup di masa itu, memiliki ukuran tubuh yang kecil dan berumur pendek.

Mamalia terbesar hanya seukuran kucing domestik. Namun tak lama setelah kepunahan dinosaurus akibat tumbukan asteroid itu, dalam sekejab mata, sekitar 4 juta tahun kemudian, mamalia mulai mengembangkan tubuh yang lebih besar.

Kendati demikian, apa yang mendorong percepatan pertumbuhan ini masih belum jelas.

Namun, sekarang ahli paleontologi telah menemukan petunjuk baru mengapa mamalia mampu mengembangkan tubuh yang lebih besar setelah kepunahan dinosaurus.

Petunjuk baru ini terdapat pada fosil gigi Pantolambda

Pantolamda termasuk dalam kelompok punah yang disebut pantodont yang hidup pada 62 juta tahun yang lalu selama bagian awal Paleosen.

Baca juga: Ahli Sebut Nenek Moyang Mamalia seperti Kadal Gemuk Berkepala Kecil

Mamalia awal berukuran kecil ini memang tak terlihat seperti mamalia yang hidup sekarang, karena ukuran tubuhnya.

Dikutip dari New Scientist, Selasa (6/9/2022) Gregory Funston dari University of Edinburgh, Inggris bersama rekan-rekannya telah menemukan bahwa Pantolamda muda menghabiskan tujuh bulan di dalam rahim.

Mamalia awal ini juga segera disapih sebelum mengalami pertumbuhan yang cepat sampai akhirnya mati pada usia sekitar 10 tahun.

"Kami terkesima dengan hasilnya. Riwayat hidup mamalia tampak sangat cocok dengan ekosistem yang 'kosong' dan tak stabil," ungkap Funston.

Petunjuk penting datang dari fosil gigi Pantolamda ini. Gigi mamalia awal berukuran kecil tersebut merekam momen-momen tertentu dalam hidup mereka, seperti ketika lahir atau berhenti menyusu dari induk.

Baca juga: Usai Kepunahan Dinosaurus, Mamalia Tumbuhkan Ukuran Tubuhnya untuk Bertahan Hidup

Dengan melihat petunjuk tersebut, para peneliti dapat menguraikan kehidupan mamalia yang sebelumnya penuh teka-teki ini.

Secara keseluruhan, perkembangan mahluk ini paling mirip dengan mamalia plasenta modern yang membawa keturunan mereka untuk waktu yang lama dan menyapih dengan sangat cepat.

Pantolambda juga tampaknya musnah lebih awal dari yang diperkirakan untuk makhluk seukurannya, membuatnya dianggap memiliki kehidupan yang cepat.

"Melahirkan anak yang berkembang dengan baik memberi mereka kesempatan terbaik untuk bertahan hidup. Dan menjadi dewasa dengan cepat berarti akan ada banyak hewan yang mendapatkan kesempatan untuk bereproduksi," jelas Funston.

Dengan membandingkan petunjuk fosil dengan mamalia modern, tim menemukan bahwa induk Pantolambda juga melahirkan anak tunggal yang sudah membuka mata dan memiliki set gigi lengkap.

Baca juga: Gurita Mirip Mamalia Bisa Rasakan Sakit Secara Fisik dan Emosional

Anak-anak itu tumbuh dengan cepat dan mampu menjaga diri mereka sendiri. Hal itu memungkinkan mereka untuk berkembang biak dan mengisi lanskap dengan relatif cepat.

Dilahirkan pada tahap perkembangan lanjut dan tumbuh cepat kemudian memungkinkan pula Pantolambda berkembang biak melalui ekosistem purba.

Kendati demikian, dengan persaingan sumber daya yang pada akhirnya mendorong mamalia untuk berevolusi dalam ukuran yang lebih besar dan perilaku lebih kompleks.

"Penemuan ini menunjukkan bahwa hanya beberapa juta tahun setelah kepunahan massal, sudah ada keragaman dalam strategi sejarah kehidupan plasenta yang mendekati apa yang bisa kita lihat sekarang," tambah Natasha Vitek dari Stony Brook University, New York.

Studi tentang temuan fosil gigi mamalia awal ini telah dipublikasikan di jurnal Nature.

Baca juga: Lumba-lumba Vaquita Tersisa 10 Individu, Akankah Mamalia Terkecil Ini Punah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Oh Begitu
Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Oh Begitu
Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Oh Begitu
5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

Oh Begitu
Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Oh Begitu
Bagaimana Bahasa Berkembang?

Bagaimana Bahasa Berkembang?

Fenomena
Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Fenomena
Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Oh Begitu
Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Fenomena
Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Fenomena
Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Kita
Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Oh Begitu
Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Kita
Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com