Sayangnya, nasi putih juga berisiko menyebabkan efek samping pada tubuh di antaranya:
Manaker berkata, arsenik adalah zat yang bila dikonsumsi sering dan dalam jumlah besar, dapat menyebabkan beberapa efek pada kesehatan yang buruk.
"Arsenik telah ditemukan dalam beras, jadi ketika Anda mengonsumsi biji-bijian ini, Anda juga bisa menelan unsur ini," terangnya.
Meskipun nasi putih lebih rendah arsenik daripada nasi merah, tetap penting untuk menghindari konsumsi terlalu banyak dan memakan variasi biji-bijian lainnya.
Beberapa pilihan yang lebih rendah arsenik dan patut dicoba adalah bayam, quinoa, bulgur, serta farro.
Baca juga: Berapa Jumlah Kalori Nasi Putih?
"Sementara lebih banyak data diperlukan, beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi nasi putih dan risiko sindrom metabolik," papar Manaker.
Menurut Mayo Clinic, sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Kondisi tersebut termasuk gula darah tinggi, kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang, peningkatan tekanan darah, dan kadar kolesterol atau trigliserida yang tidak normal.
Satu studi yang diterbitkan dalam jurnal Heart Asia menemukan, bahwa mereka yang mengonsumsi nasi putih paling banyak dikaitkan dengan risiko sindrom metabolik 30 persen lebih tinggi.
Jadi, lanjut Manaker, bila Anda berisiko mengalami salah satu dari kondisi ini, pertimbangkan untuk mengganti nasi putih dengan pilihan biji-bijian yang lain.
Baca juga: Benarkah Nasi Putih Mengandung Banyak Gula?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.