Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/08/2022, 16:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Sciencing

KOMPAS.com - Salamander mungkin tampak seperti kadal, karena sama-sama bertubuh ramping dan memiliki empat kaki. Akan tetapi, keduanya merupakan spesies yang sama sekali berbeda.

Perbedaan utama antara salamander dan kadal adalah klasifikasinya, di mana salamander adalah amfibi dan diklasifikasikan dalam ordo Urodela bersama dengan kadal air.

Sedangkan, kadal adalah reptil dan bagian dari ordo Squamata seperti ular serta kadal cacing.

Baca juga: Mengenal Salamander, Hewan Amfibi yang Aktif Cari Makan di Malam Hari

Setidaknya ada 764 spesies salamander dan kadal air yang tercatat. Sementara kadal memiliki 4.675 spesies yang tersebar di seluruh dunia.

Setiap spesies salamander dan kadal memiliki karakteristik yang unik, tergantung bagaimana ia berevolusi untuk bertahan hidup di lingkungannya. Berikut perbedaan salamander dan kadal yang perlu Anda ketahui.

Kehidupan salamander vs kadal

Melansir Sciencing, Kamis (30/9/2021) salamander termasuk dalam kelas vertebrata Amphibia, yaitu sekelompok organisme yang dapat bertahan hidup di air maupun darat.

Contoh hewan amfibi ialah katak, kodok, dan caecilian. Salamander berbeda dari katak karena mereka memiliki bentuk tubuh yang panjang, dan ramping serta anggota badan proporsional.

Pada spesies salamander dan tahap kehidupannya dapat menyerap oksigen ke dalam tubuh melalui berbagai metode, termasuk menggunakan paru-paru, insang, dan dengan menyerapnya melalui kulit.

Lantaran kulitnya yang lembut, permeabel, dan adaptasi unik untuk mengonsumsi oksigen, amfibi kecil ini harus hidup di lingkungan yang lembap. Tidak seperti amfibi, kadal dan reptil lainnya memiliki sisik keratin keras yang melindungi kulit mereka.

Oleh sebab itu, kadal mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan, dari gurun yang gersang hingga hutan hujan yang rimbun dan bahkan lautan.

Sisik kadal yang halus, membantu pergerakan dan mencegah lumpur atau kotoran menempel, uniknya, sisik ini juga bisa menjadi tebal, membentuk osteoderm -- sisik atau endapan tulang sebagai perlindungan ekstra dari pemangsa.

Baca juga: Mengenal Axolotl, Salamander Unik yang Tidak Pernah Tua

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com