Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontak Erat dengan Pasien Cacar Monyet, Apa yang Harus Dilakukan?

Kompas.com - 22/08/2022, 10:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) pada Sabtu, 20 Agustus 2022 kemarin resmi mengumumkan kasus cacar monyet pertama di Indonesia.

Dijelaskan oleh Juru Bicara Kemenkes, dr Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, kasus ini diidentifikasi pada pasien di Jakarta yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Sabtu (20/8/2022) Syahril menyampaikan, bahwa kasus pertama cacar monyet atau monkeypox dialami oleh seorang laki-laki yang baru pulang dari perjalanan luar negeri.

“Laki-laki ini baru pulang dari bepergian luar negeri yang termasuk dari 89 negara yang sudah melaporkan kasus cacar monyet saat ini,” ungkap Syahril dalam Konferensi Pers (Konpers) Kemenkes.

Baca juga: Mengenal Cacar Monyet, Gejala, Penularan hingga Cara Mencegahnya

Dokter Syahril menerangkan, temuan kasus terkonfirmasi positif cacar monyet di Indonesia ini merupakan hasil deteksi dini yang dilakukan pasien.

Pasien tersebut, baru pulang dari negara yang termasuk dalam 89 negara dengan temuan kasus cacar monyet pada 8 Agustus 2022 lalu.

Ia dinyatakan positif cacar monyet, setelah melakukan tes real-time polymerase chain reaction (PCR) lantaran mengalami gejala seperti demam, muncul lesi dan ruam-ruam di sekitar tangan, kaki dan organ genitalia, serta pembesaran kelenjar limfa.

Berdasarkan klasifikasi penyakit cacar monyet Kemenkes, konfirmasi adalah kasus suspek dan probable yang dinyatakan positif terinfeksi virus monkeypox.

Hal itu dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium PCR dan/atau sekuensing. Mereka yang berkontak erat dengan pasien cacar monyet, berisiko tertular atau terpapar virus.

Adapun kontak erat adalah mereka yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau kasus terkonfirmasi cacar monyet (sejak mulai gejala sampai dengan keropeng mengelupas/hilang) dan memenuhi salah satu kriteria berikut:

  • Kontak tatap muka (termasuk tenaga kesehatan tanpa menggunakan APD yang sesuai)
  • Kontak fisik langsung termasuk kontak seksual
  • Kontak dengan barang yang terkontaminasi seperti pakaian, tempat tidur.

Lantas, apa yang perlu dilakukan jika pernah berkontak erat dengan pasien cacar monyet?

 Dilansir dari laman infeksiemerging.kemkes.go.id, Rabu (27/7/2022) apabila Anda pernah melakukan kontak erat dengan orang yang mengalami cacar monyet atau lingkungan yang mungkin telah terkontaminasi virus, pantau diri sendiri dengan cermat.

Pemantauan tanda dan gejala wajib dilakukan selama 21 hari sejak terakhir kali berkontak dengan pasien. Selama periode tersebut, batasi kontak langsung dengan orang lain terutama keluarga di dalam satu rumah.

Kemenkes merekomendasikan, bila muncul gejala cacar monyet segera hubungi fasilitas layanan kesehatan agar mendapatkan saran, pemeriksaan laboratorium, dan perawatan medis.

Baca juga: Waspada Cacar Monyet, Ketahui Arti Suspek, Konfirmasi, hingga Kontak Erat

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox. SHUTTERSTOCK Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox.

Sampai menerima hasil tes, jika memungkinkan, lakukan isolasi mandiri. Jika nantinya hasil tes positif cacar monyet, maka penyedia fasilitas layanan kesehatan akan memberi tahu apakah perlu melakukan isolasi mandiri di rumah atau di fasilitas kesehatan terpusat.

Hal yang penting adalah informasikan kepada orang yang pernah melakukan kontak erat, agar mereka bisa dipantau dan diberikan intervensi medis yang sesuai.

Orang yang paling berisiko tertular cacar monyet

Kemenkes menyebut, kelompok yang paling berisiko tertular virus adalah orang yang tinggal bersama atau memiliki riwayat kontak erat termasuk kontak seksual, dengan seseorang yang terinfeksi.

Mereka yang berkontak dengan hewan yang terinfeksi virus cacar monyet juga berisiko terpapar.

Tak hanya itu, bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh berisiko mengalami gejala-gejala lebih serius dan kematian akibat cacar monyet.

Orang yang pernah mendapatkan vaksin cacar kemungkinan memiliki perlindungan tertentu terhadap infeksi.

Meski orang-orang yang pernah menerima vaksin cacar memiliki tingkat perlindungan tertentu terhadap cacar monyet, upaya pencegahan harus tetap diterapkan.

Baca juga: Isolasi Mandiri Akibat Cacar Monyet, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com