Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontak Erat dengan Pasien Cacar Monyet, Apa yang Harus Dilakukan?

Kompas.com - 22/08/2022, 10:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Gejala cacar monyet

Gejala cacar monyet dapat berupa demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit.

Ruam biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak demam, lalu berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, sampai mengeras atau keropeng lalu rontok. Jumlah lesi pada satu orang dapat berkisar dari satu atau lebih.

Ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki. Ruam juga dapat ditemukan di mulut, alat kelamin, dan mata.

Gejala ini umumnya berlangsung antara 2 hingga 4 pekan dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Baca juga: 8 Pertanyaan Paling Umum soal Cacar Monyet, Dokter Jelaskan

Kendati begitu, pada beberapa individu, cacar monyet dapat menyebabkan komplikasi medis bahkan kematian. Misalnya, orang dengan penyakit penurunan kekebalan tubuh kemungkinan berisiko mengalami gejala yang lebih serius.

Di sisi lain, dr Syahril berkata, saat ini kematian akibat infeksi cacar monyet di dunia hanya sekitar 1 persen dari seluruh jumlah kasus. Hal ini berbeda dengan kondisi kematian akibat Covid-19 yang mencapai lebih dari 10 persen dari total kasus infeksi yang ada.

Dia menambahkan, dengan adanya kasus ini, perlu dilakukan surveilans atau menelusuri kontak erat, terhadap orang-orang yang pernah kontak erat dengan pasien.

Di samping itu, seluruh maskapai penerbangan juga diminta untuk meningkatkan himbauan dan kewaspadaan jika penumpangnya mempunyai gejala menyerupai penyakit cacar monyet.

“Kami juga ingin mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan meningkatkan protokol kesehatan,” ujarnya.

“Protokol kesehatan ini penting ,tidak hanya untuk Covid-19, tapi seluruh penyakit menular lainnya,” lanjutnya.

Kemenkes pun telah memberikan panduan atau pedoman kepada puskesmas atau seluruh petugas kesehatan terhadap potensi risiko kecurigaan kasus cacar monyet ini.

Penularan cacar monyet yang paling utama terjadi melalui kontak langsung, seperti bersalaman, berpelukan, tidur bersama, atau kontak dengan benda-benda di sekitar pasien, baik itu selimut, handuk, peralatan makan maupun alat mandi, dan lain sebagainya.

“Kita sudah memberikan informasi dan edukasi kepada seluruh fasilitas kesehatan mengenai penyakit ini,” kata Syahril.

Baca juga: Kasus Pertama Cacar Monyet di Indonesia, Ini Kronologi hingga Gejala yang Dialami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com