Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketahui Perbedaan Salamander dan Kadal

KOMPAS.com - Salamander mungkin tampak seperti kadal, karena sama-sama bertubuh ramping dan memiliki empat kaki. Akan tetapi, keduanya merupakan spesies yang sama sekali berbeda.

Perbedaan utama antara salamander dan kadal adalah klasifikasinya, di mana salamander adalah amfibi dan diklasifikasikan dalam ordo Urodela bersama dengan kadal air.

Sedangkan, kadal adalah reptil dan bagian dari ordo Squamata seperti ular serta kadal cacing.

Setidaknya ada 764 spesies salamander dan kadal air yang tercatat. Sementara kadal memiliki 4.675 spesies yang tersebar di seluruh dunia.

Setiap spesies salamander dan kadal memiliki karakteristik yang unik, tergantung bagaimana ia berevolusi untuk bertahan hidup di lingkungannya. Berikut perbedaan salamander dan kadal yang perlu Anda ketahui.

Kehidupan salamander vs kadal

Melansir Sciencing, Kamis (30/9/2021) salamander termasuk dalam kelas vertebrata Amphibia, yaitu sekelompok organisme yang dapat bertahan hidup di air maupun darat.

Contoh hewan amfibi ialah katak, kodok, dan caecilian. Salamander berbeda dari katak karena mereka memiliki bentuk tubuh yang panjang, dan ramping serta anggota badan proporsional.

Pada spesies salamander dan tahap kehidupannya dapat menyerap oksigen ke dalam tubuh melalui berbagai metode, termasuk menggunakan paru-paru, insang, dan dengan menyerapnya melalui kulit.

Lantaran kulitnya yang lembut, permeabel, dan adaptasi unik untuk mengonsumsi oksigen, amfibi kecil ini harus hidup di lingkungan yang lembap. Tidak seperti amfibi, kadal dan reptil lainnya memiliki sisik keratin keras yang melindungi kulit mereka.

Oleh sebab itu, kadal mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan, dari gurun yang gersang hingga hutan hujan yang rimbun dan bahkan lautan.

Sisik kadal yang halus, membantu pergerakan dan mencegah lumpur atau kotoran menempel, uniknya, sisik ini juga bisa menjadi tebal, membentuk osteoderm -- sisik atau endapan tulang sebagai perlindungan ekstra dari pemangsa.

Ukuran salamander dan kadal

Spesies hidup terbesar yang pernah ditemukan ialah salamander raksasa China (Andrias sp.) yang tumbuh hingga 1,8 meter pajangnya dengan berat mencapai 63 kg.

Salamander terkecil yang diketahui adalah salamander menit arboreal (Thorius arboreus) endemik Sierra de Juarez, Oaxaca, Meksiko. Menurut Kebun Binatang San Diego, spesies salamander ini hanya berukuran panjang 15 cm.

Sebagian besar spesies salamander memiliki panjang berkisar antara 5 sampai 15 cm dengan bobot sekitar 5,6 hingga 226 gram.

Berbeda dengan kadal yang bisa tumbuh jauh lebih besar dari salamander. Kadal hidup terbesar dan terberat adalah komodo (Varanus komodoensis) dari Kepulauan Komodo.

Komodo tumbuh hingga 3 meter panjangnya dan beratnya bisa mencapai 72 kg. Sebagai perbandingan, kadal terkecil yang masih hidup adalah tokek kerdil (Sphaerodactylus ariasae dan S. parthenopion).

Seperti salamander menit arboreal, kadal kecil ini tumbuh hingga 15 cm dan beratnya hanya 113 gram.

Perkembangbiakan salamander dan kadal

Cara lain untuk mengidentifikasi salamander dengan melihat perkembangannya hingga dewasa. Salamander berkembang biak dengan melewati tahap larva akuatik.

Beberapa salamander seperti axolotl (Ambystoma mexicanum) tidak pernah berkembang melewati tahap larva akuatik. Salamander yang bernapas melalui paru-paru dan insang disebut sirene.

Kadal tidak mengalami jenis metamorfosis apa pun, tetapi melepaskan sisiknya saat tumbuh. Mereka menetas dari telur kasar, tampak seperti versi mini dari induknya.

Kebanyakan kadal menetas siap untuk berjuang sendiri, meskipun beberapa spesies kadal akan bertahan untuk memeriksa telurnya, misalnya kadal buaya Texas (Gerrhonotus infernalis), dan membantu melindungi dan merawat anak-anak mereka di masa-masa awal kehidupan.

Beberapa spesies kadal adalah vivipar, seperti kadal biasa (Zootoca vivipara). Alih-alih meletakkan telurnya ke dalam sarang di mana mereka berkembang, kadal menetas dari membran telur mereka di dalam tubuhnya.

Salamander dan kadal sama-sama berdarah dingin

Salamander dan kadal adalah ektoterm atau hewan berdarah dingin yang berarti tidak dapat menghasilkan panas tubuh mereka sendiri seperti mamalia.

Untuk mengontrol suhu tubuhnya, salamander dan kadal mendapatkan panas dari lingkungan sekitar.

Seperti kadal, salamander dapat terlihat berjemur di bawah sinar Matahari, tetapi lama waktu yang dihabiskan terbatas, karena mereka tidak dapat membiarkan kulit mengering. Ketika terlalu panas, salamander bersembunyi di siang hari dan aktif di malam hari.

Menurut Discovery Place, jika suhu terlalu dingin, beberapa salamander dan kadal memasuki keadaan yang disebut brumation, mirip dengan hibernasi pada mamalia.

Selama brumation, aktivitas mereka berkurang, dan pernapasan serta detak jantung hewan melambat. Kemudian, saat cuaca menghangat dan suhu tubuh ikut menghangat mereka mulai bergerak lagi.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/08/22/160500223/ketahui-perbedaan-salamander-dan-kadal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke