Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/08/2022, 16:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Sciencing

 

Ukuran salamander dan kadal

Spesies hidup terbesar yang pernah ditemukan ialah salamander raksasa China (Andrias sp.) yang tumbuh hingga 1,8 meter pajangnya dengan berat mencapai 63 kg.

Salamander terkecil yang diketahui adalah salamander menit arboreal (Thorius arboreus) endemik Sierra de Juarez, Oaxaca, Meksiko. Menurut Kebun Binatang San Diego, spesies salamander ini hanya berukuran panjang 15 cm.

Sebagian besar spesies salamander memiliki panjang berkisar antara 5 sampai 15 cm dengan bobot sekitar 5,6 hingga 226 gram.

Berbeda dengan kadal yang bisa tumbuh jauh lebih besar dari salamander. Kadal hidup terbesar dan terberat adalah komodo (Varanus komodoensis) dari Kepulauan Komodo.

Komodo tumbuh hingga 3 meter panjangnya dan beratnya bisa mencapai 72 kg. Sebagai perbandingan, kadal terkecil yang masih hidup adalah tokek kerdil (Sphaerodactylus ariasae dan S. parthenopion).

Seperti salamander menit arboreal, kadal kecil ini tumbuh hingga 15 cm dan beratnya hanya 113 gram.

Baca juga: Amfibi Terbesar di Dunia Ditemukan, Salamander Raksasa Hampir 2 Meter

Perkembangbiakan salamander dan kadal

Cara lain untuk mengidentifikasi salamander dengan melihat perkembangannya hingga dewasa. Salamander berkembang biak dengan melewati tahap larva akuatik.

Beberapa salamander seperti axolotl (Ambystoma mexicanum) tidak pernah berkembang melewati tahap larva akuatik. Salamander yang bernapas melalui paru-paru dan insang disebut sirene.

Kadal tidak mengalami jenis metamorfosis apa pun, tetapi melepaskan sisiknya saat tumbuh. Mereka menetas dari telur kasar, tampak seperti versi mini dari induknya.

Kebanyakan kadal menetas siap untuk berjuang sendiri, meskipun beberapa spesies kadal akan bertahan untuk memeriksa telurnya, misalnya kadal buaya Texas (Gerrhonotus infernalis), dan membantu melindungi dan merawat anak-anak mereka di masa-masa awal kehidupan.

Beberapa spesies kadal adalah vivipar, seperti kadal biasa (Zootoca vivipara). Alih-alih meletakkan telurnya ke dalam sarang di mana mereka berkembang, kadal menetas dari membran telur mereka di dalam tubuhnya.

Salamander dan kadal sama-sama berdarah dingin

Salamander dan kadal adalah ektoterm atau hewan berdarah dingin yang berarti tidak dapat menghasilkan panas tubuh mereka sendiri seperti mamalia.

Untuk mengontrol suhu tubuhnya, salamander dan kadal mendapatkan panas dari lingkungan sekitar.

Seperti kadal, salamander dapat terlihat berjemur di bawah sinar Matahari, tetapi lama waktu yang dihabiskan terbatas, karena mereka tidak dapat membiarkan kulit mengering. Ketika terlalu panas, salamander bersembunyi di siang hari dan aktif di malam hari.

Menurut Discovery Place, jika suhu terlalu dingin, beberapa salamander dan kadal memasuki keadaan yang disebut brumation, mirip dengan hibernasi pada mamalia.

Selama brumation, aktivitas mereka berkurang, dan pernapasan serta detak jantung hewan melambat. Kemudian, saat cuaca menghangat dan suhu tubuh ikut menghangat mereka mulai bergerak lagi.

Baca juga: Aneh, Ilmuwan Temukan Salamander Liar yang Tak Bergerak Selama 7 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com