Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Predator Bermata Tiga Mengintai Lautan 500 Juta Tahun Lalu, Seperti Apa?

Kompas.com - 11/07/2022, 07:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekitar 508 juta tahun yang lalu, ribuan mahluk aneh mati terbunuh, karena tanah longsor bawah air.

Tempat itu kemudian menjadi situs penggalian fosil terkenal Burgess Shale, Kanada yang bisa memberikan wawasan bagi para ilmuwan untuk mengintip dan mempelajari kehidupan hewan di periode Kambrium tengah.

Pada saat periode Kambrium tengah ini, air laut hangat dan penuh dengan bentuk kehidupan baru. Ordo hewan yang disebut radiodon pun berkembang pesat, karena kemampuannya berenang dan berburu mangsa.

Baca juga: Rahasia Penyu Menavigasi di Lautan Mulai Terungkap, Begini Faktanya

Radiodon ini lah yang menjadi salah satu mahluk Kambrium yang ikut mati dan ditemukan di situs Burgess Shale.

Mengutip New Scientist, Sabtu (9/7/2022) salah satu jenis radiodon yang diketahui adalah Stanleycaris hirpex , hewan dengan sirip seperti sayap yang menggunakan persepsi visualnya alias pengelihatannya yang tinggi untuk berburu hewan laut yang lebih kecil.

Bagaimana tidak S. hirpex yang kira-kira seukuran tangan manusia ini memiliki dua mata yang menonjol dengan ratusan lensa di setiap sisi kepalanya, ditambah mata ketiga yang jauh lebih besar di tengahnya.

Ini adalah hewan pertama dengan tiga mata yang dikenal di antara arthropoda, kelompok yang berisi serangga, arakhnida, dan krustasea.

Pada masanya hewan ini cukup ganas. Dari fosil yang dipelajari peneliti, mereka menemukan hewan memiliki 17 segmen tubuh, dua pasang bilah kaku di sepertiga bagian bawah tubuhnya dan cakara berduri yang mungkin bisa menyapu mangsa tepat ke rahangnya yang begerigi.

"Hidup di antara hewan seukuran jari, ia mungkin menggunakan sistem visual canggihnya untuk mengejar mangsa yang bergerak cepat," ungkap Joseph Moysiuk dari Universitas Toronto di Kanada.

“Ini menarik, bahwa ketika kita melihat evolusi predator pertama, kita juga melihat evolusi sistem sensorik yang kompleks di mana kita memiliki mata yang berbeda, mungkin melakukan tugas yang berbeda pula untuk organisme,” katanya.

Sementara itu soal mata tengah yang menonjol dan dikombinasikan dengan dua mata lainnya, Moysiuk berpikir itu merupakan bentuk umum dari invertebrata awal sebelum berkembang menjadi dua atau lebih mata berpasangan pada spesies selanjutnya.

Baca juga: Dicap Predator Puncak, Hiu Putih Ternyata Takut dengan Hewan Ini

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com