Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Predator Bermata Tiga Mengintai Lautan 500 Juta Tahun Lalu, Seperti Apa?

KOMPAS.com - Sekitar 508 juta tahun yang lalu, ribuan mahluk aneh mati terbunuh, karena tanah longsor bawah air.

Tempat itu kemudian menjadi situs penggalian fosil terkenal Burgess Shale, Kanada yang bisa memberikan wawasan bagi para ilmuwan untuk mengintip dan mempelajari kehidupan hewan di periode Kambrium tengah.

Pada saat periode Kambrium tengah ini, air laut hangat dan penuh dengan bentuk kehidupan baru. Ordo hewan yang disebut radiodon pun berkembang pesat, karena kemampuannya berenang dan berburu mangsa.

Radiodon ini lah yang menjadi salah satu mahluk Kambrium yang ikut mati dan ditemukan di situs Burgess Shale.

Mengutip New Scientist, Sabtu (9/7/2022) salah satu jenis radiodon yang diketahui adalah Stanleycaris hirpex , hewan dengan sirip seperti sayap yang menggunakan persepsi visualnya alias pengelihatannya yang tinggi untuk berburu hewan laut yang lebih kecil.

Bagaimana tidak S. hirpex yang kira-kira seukuran tangan manusia ini memiliki dua mata yang menonjol dengan ratusan lensa di setiap sisi kepalanya, ditambah mata ketiga yang jauh lebih besar di tengahnya.

Ini adalah hewan pertama dengan tiga mata yang dikenal di antara arthropoda, kelompok yang berisi serangga, arakhnida, dan krustasea.

Pada masanya hewan ini cukup ganas. Dari fosil yang dipelajari peneliti, mereka menemukan hewan memiliki 17 segmen tubuh, dua pasang bilah kaku di sepertiga bagian bawah tubuhnya dan cakara berduri yang mungkin bisa menyapu mangsa tepat ke rahangnya yang begerigi.

"Hidup di antara hewan seukuran jari, ia mungkin menggunakan sistem visual canggihnya untuk mengejar mangsa yang bergerak cepat," ungkap Joseph Moysiuk dari Universitas Toronto di Kanada.

“Ini menarik, bahwa ketika kita melihat evolusi predator pertama, kita juga melihat evolusi sistem sensorik yang kompleks di mana kita memiliki mata yang berbeda, mungkin melakukan tugas yang berbeda pula untuk organisme,” katanya.

Sementara itu soal mata tengah yang menonjol dan dikombinasikan dengan dua mata lainnya, Moysiuk berpikir itu merupakan bentuk umum dari invertebrata awal sebelum berkembang menjadi dua atau lebih mata berpasangan pada spesies selanjutnya.


Sedangkan dikutip dari Science Alert, fosil juga mengungkapkan dua segmen otak, protocerebrum (bagian yang terkait dengan mata majemuk pada artropoda modern) dan deutocerebrum (mengontrol saraf antena dan punya peran dalam penciuman pada artropoda).

Temuan ini membuat peneliti percaya, bahwa otak Stanleycaris memberikan bukti untuk diferensiasi awal antara bagian kepala dan belalai artropoda.

Dalam studi tersebut, peneliti diketahui menganalisis 268 spesimen Stanleycaris hirpex yang disimpan di koleksi Museum Royal Ontario selama lebih dari dua dekade.

Selama ini menemukan fosil radiodon memang terbilang cukup sulit, karena jarang dan sering terfragmentasi. Hal itu kadang menyebabkan perselisihan ilmiah tentang bagaimanan mereka ditafsirkan.

Tetapi penelitian baru mulai berhasil menyatukan kembali potongan-potongan evolusi radiodon itu.

Studi dipublikasikan di Current Biology.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/11/070500123/predator-bermata-tiga-mengintai-lautan-500-juta-tahun-lalu-seperti-apa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke