Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Kusta Bisa Diobati dan Disembuhkan, Ikwanto Telah Membuktikannya

Kompas.com - 09/07/2022, 10:00 WIB
Zintan Prihatini,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit kusta bisa diobati dan disembuhkan. Lalu bila cepat ditangani, penyakit ini tidak akan menyebabkan kecacatan. Namun, penderita kusta membutuhkan dukungan untuk bangkit dan melawan penyakitnya.

Pengalaman inilah yang dilalui oleh Ikwanto. Sebagai orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK), Ikwanto berbagi cerita mengenai pengalamannya selama menderita penyakit kulit yang diakibatkan infeksi Mycobacterium leprae ini.

Kepada Kompas.com, Ikwanto bercerita bahwa ketika pertama kali didiagnosis mengalami kusta, pria asal Indramayu itu mengaku terpukul bahkan mengurung diri di kamar lantaran merasa stres.

Bayangkan, di usianya yang menginjak 29 tahun pada pertengahan 2017 lalu, dia tiba-tiba didiagnosis menderita kusta.

Baca juga: Pasien Kusta Berisiko Mengalami Amputasi jika Tak Ditangani Sejak Dini, Ini Penjelasannya

Gejala kusta yang pertama dialaminya adalah munculnya bercak putih di bagian lengan kiri.

Setelah dibiarkan begitu saja, bercak itu makin membesar dan warnanya mulai memerah, sehingga ia memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter agar mengetahui penyebabnya.

"Waktu mau periksa ke dokter, (bercaknya) sudah gede, agak memerah jadi saya ke dokter. Kata dokter, disuruh langsung ke puskesmas karena ciri-cirinya sama kayak kusta. Waktu di puskesmas ternyata benar, saya didiagnosa kusta," ungkapnya saat ditemui di di Desa Segeran Lor, Indramayu, Rabu (6/7/2022).

Sebelum Ikwanto dinyatakan menderita kusta, ayahnya sudah terlebih dahulu didiagnosis penyakit ini. Meski demikian, hal itu tidak serta merta membuat stigma terhadap penyakit kusta hilang begitu saja.

"Pertama ketika saya baca-baca (informasi) tentang kusta, stres, karena penyakit kusta mungkin jijik kata orang-orang, bisa menular, bisa cacat," ujar Ikwanto.

Baca juga: Indramayu Catat Kasus Kusta Terbanyak di Jawa Barat, Bagaimana Upaya Penangannya?

Saat itu, lanjut dia, penyakit kusta membuat dirinya murung dan khawatir akan seperti apa masa depannya. Bahkan, dia tidak keluar kamar karena terus memikirkan tentang penyakitnya tersebut.

"Waktu itu, biar di rumah juga enggak mau keluar, di dalam kamar aja," imbuhnya.

Apalagi Ikwanto juga sempat mengalami reaksi setelah mengonsumsi obat, di mana muncul bercak-bercak baru di beberapa area tubuhnya termasuk tangan dan pipi.

Bercak yang semula berwarna putih juga berubah kehitaman, meski seiring berjalannya waktu kulit menjadi seperti sebelumnya.

Bangkit dari keterpurukan

Ikwanto berkata bahwa sebelumnya, dia hanya mengetahui bahwa kusta adalah penyakit yang menjijikan serta bisa menular.

Namun, pengalaman menjadi orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) mendorongnya untuk memahami bahwa kusta bisa disembuhkan, dan kecacatan yang disebabkannya pun dapat dicegah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com