Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ular Welang yang Sering Tinggal di Dekat Pemukiman

Kompas.com - 08/07/2022, 16:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Ular welang (Bungarus fasciatus) adalah spesies ular elapid yang banyak ditemukan di Asia Tenggara dan anak benua India.

Ular welang merupakan salah satu ular krait terbesar dengan panjang tubuh yang bisa mencapai 2,1 meter.

Di Indonesia, ular welang kerap ditemukan di area pemukiman. Mengenali ciri-ciri ular welang dapat membantu langkah penanganan saat menemukan ular berbisa ini di sekitar rumah.

Ciri fisik ular welang

Dilansir dari Thailand National Parks, ular welang mudah dikenali dengan garis melintang berwarna hitam dan kuning, penampang tubuh segitiga, dan tonjolan tulang belakang yang membesar di sepanjang tubuhnya.

Kepala ular welang berukuran cukup besar dengan mata berwarna hitam. Terdapat tanda kuning yang berbentuk seperti panah di kepala ular welang.

Baca juga: Tidak Punya Gigi Depan, Bagaimana Cara Ular Mendesis?

Ular welang dapat tumbuh hingga lebih dari 2 meter, namun umumnya ular welang memiliki panjang sekitar 1,8 meter.

Habitat ular welang

Ular welang dapat ditemukan di berbagai jenis habitat, mulai dari hutan hingga lahan pertanian. Biasanya, ular welang menempati gundukan rayap dan lubang hewan pengerat yang berada di dekat air.

Selain itu, ular welang sering tinggal di dekat pemukiman manusia, terutama desa, karena terdapat hewan-hewan pengerat yang menjadi mangsa mereka.

Perilaku ular welang

Ular welang termasuk ular yang pemalu, jarang terlihat, dan lebih aktif serta lebih berbahaya di malam hari. Pada siang hari, ular welang lebih senang berada di rumput, lubang, atau saluran air.

Saat merasa terancam, ular welang akan menyembunyikan kepala mereka di bawah gulungan tubuh dan biasanya tidak mencoba untuk menggigit.

Baca juga: Ular Tanah, Ular Berbisa yang Sering Muncul di Pemukiman

Makanan ular welang

Ular welang biasanya memakan ikan, kadak, kadal, hewan pengerat, hingga telur ular. Selain itu, ular welang juga dapat memangsa ular lain yang berukuran lebih kecil.

Saat memangsa mangsanya, ular welang akan menelan bagian kepala terlebih dahulu setelah mangsanya pingsan karena bisa ular welang.

Bisa ular welang

Bisa ular welang utamanya mengandung neurotoksin dengan nilai 2,4 mg/kg-3,6 mg/kg SC, 1,289 mg/kg IV, dan 1,55 mg/kg IP. Jumlah racun yang dikeluarkan ular welang rata-rata adalah 20-114 mg.

Adapun efek klinis yang disebabkan oleh racun ular welang adalah muntah, sakit perut, diare, pusing, dan lain-lain.

Racun yang parah dapat menyebabkan kegagalan pernapasan dan kematian. Salah satu kasus gigitan ular welang yang mematikan adalah kasus yang menimpa ahli herpetologi, Joseph Bruno Slowinski, yang meninggal dunia setelah tidak sengaja tergigit oleh ular welang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com