KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem, yang berpotensi dialami beberapa wilayah di Indonesia pada 8-9 Juli 2022.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan bahwa potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir, dan angin kencang terjadi akibat sirkulasi siklonik.
Menurut analisis BMKG, sirkulasi siklonik terpantau di Filipina yang membentuk daerah pertemuan disertai perlambatan kecepatan angin (konvergensi), yang memanjang di Laut China Selatan dan Samudera Pasifik sebelah utara Papua.
Daerah konvergensi juga terpantau memanjang di Aceh, di perairan dan pesisir barat Bengkulu, di Samudera Hindia selatan Jawa Timur hingga Jawa Tengah.
Baca juga: Waspada Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 2 Hari ke Depan
Selanjutnya, peringatan dini cuaca ekstrem, di daerah konvergensi dari selat Makassar bagian selatan hingga Kalimantan Tengah, dari Laut Flores bagian barat hingga Sulawesi Selatan, dari Teluk Bone hingga Sulawesi Tengah, di Laut Maluku, di Maluku Utara, di Maluku, di perairan Sorong dan di Papua.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut," kata Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/7/2022).
Berikut wilayah waspada cuaca ekstrem yang berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, dan dapat disertai kilat atau petir, serta angin kencang di Indonesia, per 8-9 Juli 2022.
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem akibat 2 Bibit Siklon Tropis, Ini Daftar Wilayahnya