Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia, Bagaimana Karakteristiknya?

Kompas.com - 13/06/2022, 19:31 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengumumkan adanya kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia.

Terdapat empat kasus subvarian BA.4 dan BA.5 yang pertama kali dilaporkan pada 6 Juni lalu.

Rinciannya, satu orang positif BA yang merupakan seorang warga negara Indonesia (WNI) dengan kondisi klinis tidak bergejala dan telah divaksinasi dua kali.

Sementara itu, tiga orang lainnya positif subvarian BA.5 yang merupakan pelaku perjalanan luar negeri delegasi pertemuan the Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali pada 23-28 Mei lalu.

Kondisi klinis dari tiga orang tersebut, yaitu dua orang tidak bergejala dan satu orang bergejala ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal-pegal.

Baca juga: Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Diidentifikasi di Indonesia, Ini Antisipasi Kemenkes

Subvarian Omicron BA.5 ini diketahui memiliki tingkat kesakitan rendah pada pasien yang terkonfirmasi positif.

Di tingkat global, secara epidemiologi subvarian BA.4 telah dilaporkan sebanyak 6.903 sekuens melalui GISAID. Laporan berasal dari 58 negara.

Adapun lima negara yang melaporkan kasus BA.4 terbanyak yaitu Afrika Selatan, Amerika Serikat, Britania Raya, Denmark, dan Israel.

Sementara itu, subvarian Omicron BA.5 telah dilaporkan sebanyak 8.687 sekuens dari 63 negara, dengan lima negara dengan kasus terbanyak yakni Amerika Serikat, Portugal, Jerman, Inggris, dan Afrika Selatan.

Baca juga: Sudah 8 Kasus Subvarian BA.4 dan BA.5 yang Teridentifikasi di Indonesia, Apa Saja Gejalanya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com