Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Lacak Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5, Seperti Apa Karakteristiknya?

Kompas.com - 12/04/2022, 13:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini tengah melacak beberapa kasus infeksi akibat dua subvarian baru Omicron. Dua subvarian baru tersebut di antaranya BA.4 dan BA.5.

Upaya ini dilakukan untuk melihat apakah kedua sub-garis keturunan varian Omicron itu lebih menular, atau berbahaya dari yang sebelumnya.

WHO pun telah menambahkan subvarian BA.4 dan subvarian BA.5, sebagai saudara dari BA.1 ke dalam daftar pemantauannya.

"Kami mulai melacak mereka (subvarian BA.4 dan BA.5), karena mutasi tambahan yang perlu dipelajari lebih lanjut untuk memahami dampaknya pada kemampuan menghindari kekebalan," ungkap WHO seperti dilansir dari Express, Senin (11/4/2022).

Baca juga: Varian Virus Corona XE Lebih Menular dari Omicron BA.2, Ini Kata Satgas Covid-19

Sementara, para ahli memperingatkan bahwa subvarian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan ini akan cepat mendominasi kasus infeksi di negara tersebut.

"Hanya beberapa lusin kasus BA.4 dan BA.5 yang telah dilaporkan ke database GISAID global," kata WHO.

Selain Afrika Selatan, subvarian BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Denmark, Inggris, Botswana, dan Skotlandia. Berdasarkan laporan yang dirilis 8 April 2022 lalu, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menyebutnya sebagai variants under concern atau varian yang sedang dalam perhatian.

"Pengawasan sedang dilakukan untuk menentukan filogeni varian ini secara tepat. (Virus) ini telah ditetapkan sebagai garis keturunan BA.4 dan BA.5," tulis UKHSA dalam laporannya.

Dilansir dari CNA, Senin (11/4/2022) Kementerian kesehatan Botswana melaporkan telah mengidentifikasi empat kasus BA.4 dan BA.5 di negaranya.

Baca juga: Israel Temukan Kasus Infeksi Gabungan Omicron BA.1 dan BA.2 pada Manusia

Kasus tersebut merupakan pasien berusia 30 sampai 50 tahun yang telah divaksinasi lengkap. Menurut keterangannya, semua pasien hanya mengalami gejala ringan.

"BA.4 dan BA.5 sekarang meningkat. Hibrida seperti XE juga (teridentifikasi). Dan ingat, Omicron tidak berasal dari Delta dan Delta tidak berasal dari Alpha. Kita perlu meminimalkan penularan sebaik mungkin," ujar profesor biologi evolusioner di University of Guelph, Kanada, T Ryan Gregory.

Mutasi baru dari varian Omicron dilaporkan setelah minggu lalu WHO memperingatkan terhadap subvarian XE, yang merupakan rekombinan BA.1 dan BA.2.

WHO serta UKHSA sama-sama menyebut bahwa varian XE 10 persen lebih mudah menular, dibandingkan subvarian BA.2 yang saat ini sudah mendominasi di berbagai negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com