Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irfan Hakim Dibawa ke RS Usai Makan Keripik Pedas, Dokter: Makanan Pedas Memicu Gerd

Kompas.com - 10/06/2022, 11:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nama presenter Irfan Hakim belakangan jadi topik yang paling dicari menurut Google Trends Indonesia.

Pasalnya, ia dan timnya dikabarkan sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit usai memakan keripik pedas One Chip Challenge dari YouTuber Tanboy Kun.

Tanboy Kun menantang Irfan Hakim untuk makan keripik yang diklaim terpedas di dunia, ditambah saus pedas.

Baca juga: Kenapa Makan Makanan Pedas Bisa Sebabkan Diare?

Sekitar tiga menit sejak memakannya, Irfan mengaku merasakan pedas dan perutnya terasa mulas. Dirinya pun mengalami muntah, hingga tidak bisa buang air besar.

"Ini gue (perut) kayak dililit ditarik, kayak diperas terus ditarik. Sebelumnya juga jantung gue deg-degan gemetar banget," jelas Irfan Hakim, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (8/6/2022).

Berkaitan dengan itu, dokter spesialis gastroenterologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, menduga bahwa Irfan Hakim mengalami gastroesophageal reflux disease (Gerd).

"Kalau lihat dari gejalanya rasa panas di tenggorokan, terus muntah kemungkinan Irfan Hakim mengalami Gerd. Karena memang pedas itu akan mencetuskan terjadinya gastroesophageal reflux disease," ujar Ari kepada Kompas.com, Jumat (10/6/2022).

Gerd, lanjut dia, adalah penyakit akibat asam lambung, sehingga pasien dapat merasakan rasa panas di dada, tenggorokan, mulut pahit, bahkan sampai mual dan muntah.

"Kita tahu keripik itu juga goreng-gorengan. (Makanan) goreng-gorengan, cokelat, keju juga akan menyebabkan pengosongan lambung jadi terlambat. Di satu sisi, pedas itu akan juga merangsang rasa yang tidak nyaman," papar Ari.

Sehingga, orang-orang yang sudah memiliki permasalahan asam lambung tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan terlalu asam ataupun terlalu pedas.

Bahkan, makan makanan pedas yang ekstrem juga bisa menyebabkan gangguan pendengaran sementara.

Hal ini dialami seorang YouTuber bernama Ben Sumadiwiria, yang memakan mi superpedas dengan campuran 100 cabai rawit, hingga membuatnya tidak bisa mendengar selama dua menit.

"Rasa sakitnya menjalar hingga ke telinga saya sampai tersumbat," kata Ben Sumadiwiria, dilansir dari Live Science, Sabtu (12/8/2017).

Baca juga: Meski Bikin Sakit Perut, Kenapa Orang Tetap Suka Makanan Pedas?

 

Melalui kanal YouTube-nya, Ben mengunggah beberapa video tambahan saat dia dan teman-temannya makan mi yang membuat kulit mereka memerah sampai mengeluarkan air mata.

Kondisi itu, menurut dokter spesialis THT dari Robert Wood Johnson University Hospital di New Jersey, dr Michael Goldrich, diakibatkan karena saat makan pedas tubuh memproduksi banyak ingus.

Kemudian, ingus dapat menyumbat saluran Eustachius yang menghubungkan telinga tengah ke nasofaring, yaitu tenggorokan bagian atas dan rongga hidung bagian belakang.

Awalnya, capsaicin dalam makanan pedas akan meningkatkan rasa sakit dan terbakar, setelah itu ia menghambat fungsi sistem saraf yang membawa rasa sakit.

Baca juga: Ketahui Efek Mi Instan Super Pedas pada Lambung

Lantas, sampai mana batasan kita boleh makan makanan pedas?

Prof Ari menyampaikan bahwa batas seseorang boleh mengonsumsi makanan pedas bergantung pada kondisi kesehatannya.

Artinya, kalau memang kondisi kesehatan baik, maka makan makanan pedas tetap diperbolehkan.

"Tapi juga sekali lagi, tidak makanan yang ekstrem pedas. Itu yang bisa diperhatikan. Karena, ketika kita lambungnya tidak bermasalah, kalau terlalu pedas juga akan merangsang rasa perih artinya mag, karena kita tahu cabe mengandung capsaicin," imbuhnya.

Untuk diketahui, capsaicin adalah senyawa yang menimbulkan sensasi pedas ketika kita memakan cabai. Capsaicin mampu untuk mengiritasi sel, terutama selaput lendir yang melapisi mulut, tenggorokan, perut, dan mata.

Baca juga: Kenapa Makan Makanan Pedas Bikin Hidung Berair?

Mengonsumsi makanan dengan kandungan capsaicin dapat menyebabkan sensasi terbakar karena reseptor rasa sakit di membran bereaksi terhadap iritasi.

"Capsaicin ini bisa saja menjadi iritatif pada lambung, tapi memang tidak menyebabkan orang sampai (mengalami) suatu perlukaan yang hebat. Lain kalau memang di lambungnya sudah ada luka, maka konsumsi makanan yang pedas itu akan memperburuk keadaan," paparnya.

Dia menjelaskan tubuh memberikan tanda kapan Anda perlu berhenti makan pedas, antara lain jika merasakan rasa tidak nyaman, terasa perih, hingga kembung.

Terkadang, efek atau gejala itu tidak muncul secara langsung, namun bisa dialami ketika makanan sudah masuk ke lambung. Barulah pada saat itu Anda merasakan sejumlah efek makan makanan pedas.

"Prinsipnya adalah tidak boleh berlebih-lebihan, karena sekali lagi ketika berlebih-lebihan tentu akan membawa dampak buat kesehatan," pungkas Ari.

Baca juga: 5 Manfaat Makanan Pedas untuk Kesehatan, Bisa Lawan Sel Kanker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com