Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2022, 15:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Banyak unsur dan senyawa yang terdapat di alam dalam bentuk yang tidak murni atau membentuk suatu campuran. 

Komponen penyusun suatu campuran dapat dipisahkan dengan beberapa cara yang disesuaikan dengan karakteristik komponen penyusun tersebut.

Adapun sifat fisika yang dapat dijadikan dasar pemisahan campuran adalah ukuran partikel, titik didih partikel, dan kelarutan.

Pemisahan secara fisika dapat dilakukan dengan cara corong pisah, dekantasi, penyulingan (distilasi), filtrasi, kristalisasi, kromatografi, sentrifugasi, dan sublimasi.

Selain itu, ada campuran yang dapat dipisahkan secara kimia. Campuran tersebut biasanya tergolong campuran homogen. 

Jenis-jenis pemisahan campuran secara kimia adalah amalgamasi dan sianidasi. 

Baca juga: Spermatogenesis, Proses Pembentukan Sperma pada Pria

Perubahan garam dari air laut

Metode pemisahan campuran garam dari air laut adalah metode kristalisasi.

Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kristalisasi adalah metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. 

Dasar metode kristalisasi adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik didih.

Saat akan memisahkan garam dari air laut, perlu diketahui bahwa kedua komponen larutan, garam dan air, mempunyai ukuran partikel yang sangat kecil sehingga dapat melewati filter yang sangat rapat.

Oleh sebab itu, garam harus dipisahkan dari air laut dengan cara memanfaatkan titik didih komponennya.

Baca juga: Proses Pembentukan Bilirubin dan Penjelasan Kenapa Bayi Kuning

Metode pembuatan garam secara tradisional

Membuat garam dengan cara tradisional dapat dilakukan dengan peralatan yang sederhana. 

Hal-hal yang perlu disiapkan adalah lahan yang luas untuk proses penguapan dan alat untuk mengalirkan air laut ke tempat penguapan.

Dilansir dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, berikut adalah metode pembuatan garam secara tradisional.

1. Mengalirkan air laut ke lahan yang luas

Lahan luas yang biasanya digunakan adalah berupa sepetak tanah dengan persiapan khusus.

Tempat tersebut digunakan untuk menampung air laut yang akan dipanaskan dengan sinar matahari (penguapan). Berikut adalah tahapan prosesnya:

Baca juga: Penyebab Sembelit dan Proses Terjadinya Menurut Sains

  • Air dimasukkan ke tempat penampungan dengan cara ditimba dengan memanfaatkan pasang surut air laut.
  • Jika memanfaatkan pasang surut air laut, tanah diposisikan tidak terlalu tinggi dari air laut.
  • Ketika air laut sedang pasang, penutup dibuka supaya air bisa masuk ke dalam.
  • Saat air surut, tutup lagi penutup air sehingga air laut terperangkap di dalamnya.

2. Air laut dijemur di bawah sinar matahari

Air yang sudah terkumpul pada lahan selanjutnya dijemur di bawah sinar matahari. Ini dilakukan agar air laut dapat menguap dan menyisakan butiran-butiran kristal yang nantinya akan menjadi garam.

3. Pemanenan

Dari hasil penguapan air laut, selanjutnya akan menyisakan garam yang dapat dipanen. Petani garam kemudian mengumpulkan dan mengambil hasil panen untuk dijual di pasaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com