KOMPAS.com - Mimisan merupakan kondisi yang biasa terjadi.
Mimisan jarang menunjukkan masalah medis yang serius. Hidung memiliki banyak pembuluh darah yang terletak dekat dengan permukaan di bagian depan dan belakang hidung. Pembuluh darah tersebut sangat rapuh dan mudah berdarah.
Ada dua jenis mimisan, yakni mimisan anterior dan posterior.
Mimisan anterior terjadi ketika pembuluh darah di bagian depan hidung pecah dan berdarah.
Sedangkan, mimisan posterior terjadi di bagian belakang atau bagian terdalam hidung.
Dalam hal ini, darah mengalir ke bagian belakang tenggorokan dan mimisan posterior bisa berbahaya.
Baca juga: Halo Prof! Hidung Mudah Mimisan, Bagaimana Solusinya?
Ada banyak penyebab mimisan. Mimisan yang tiba-tiba atau jarang terjadi biasanya tidak menandakan kondisi yang serius.
Namun, jika sering mimisan, ini bisa jadi menandakan masalah yang lebih serius.
Dilansir dari Healthline, udara kering adalah penyebab mimisan yang paling umum.
Hidup di wilayah dengan iklim kering dan menggunakan sistem pemanas sentral dapat mengeringkan selaput hidung yang merupakan jaringan di dalam hidung.
Kekeringan ini menyebabkan pengerasan kulit di dalam hidung. Kerak mungkin gatal atau menjadi iritasi. Jika hidung tergores atau tercungkil, ini bisa berdarah.
Baca juga: Cara Mengobati Mimisan pada Anak
Penyebab mimisan lainnya yang juga umum adalah:
Kebanyakan mimisan tidak memerlukan perhatian medis. Namun, perawatan medis diperlukan jika mimisan berlangsung lebih dari 20 menit atau jika terjadi setelah cedera.
Pasalnya, ini mungkin merupakan tanda mimisan posterior yang lebih serius.
Kebanyakan mimisan bukanlah keadaan darurat medis. Langkah pertama mengatasi mimisan adalah menghentikan pendarahannya.