Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Negara Deklarasikan Status Endemi, Epidemiolog: Virus Corona Akan Tetap Ada

Kompas.com - 07/04/2022, 11:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Syarat status pandemi dicabut

Ia menerangkan bahwa untuk menyatakan kapan pandemi Covid-19 berakhir, harus ada rujukan pencabutan status dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Endemi tetap berbahaya, kita lihat endemi itu bukan tidak ada kasus, tetap ada kasus tapi relatif stabil. Karena bicara kasus endemi juga banyak berdampak pada fasilitas kesehatan termasuk kematian," ucap Dicky.

Dicky menyebutkan, pandemi dapat berakhir karena beberapa hal di antaranya ketersediaan obat atau vaksin yang efektif, adanya strategi kesehatan masyarakat, serta adanya kekebalan yang timbul.

"Tiga ini yang akan menjadi rujukan kita untuk melihat kapan (pandemi) berakhir. Kita harus mulai meluruskan bahwa endemi meskipun ada kalimat end bukan berakhir, bahkan menjadi suatu awal masalah," tuturnya.

Baca juga: Epidemiolog: Endemi Covid-19 Rujuk Target Global, Diperkirakan Oktober 2022

Lebih lanjut, Dicky berkata, akhir dari pandemi ditandai dengan sudah ada pemulihan dari aspek kesehatan, maupun di luar sektor tersebut.

Kemudian, ada tiga kriteria yang menurutnya bisa dijadikan acuan bagi dunia untuk keluar dari status pandemi meliputi:

  • Pertama, sudah bisa memprediksi pola-pola gelombang infeksi. Misalnya, ketika musim kemarau atau di akhir musim hujan penyakit seperti deman berdarah dengue (DBD) atau malaria bisa diprediksi.
  • Kedua, penyakit Covid-19 sebagai penyakit saluran napas tidak menjadi penyakit yang mendominasi di dunia. Artinya, infeksi virus corona tidak lebih mendominasi dibandingkan virus flu atau penyakit menular lainnya.
  • Ketiga, modal imunitas melalui cakupan vaksinasi Covid-19 dosis kedua di dunia setidaknya sudah mencapai 70 persen.

"Untuk menjawab kapan (pandemi berakhir) jelas agak sulit, tapi prediksinya tahun ini, tapi dengan kriteria tadi dicapai. Masalahanya adalah apa yang terjadi kalau ini sudah dicabut? Itu yang harus disiapkan," jelasnya.

Dicky menekankan, bahwa ketika status pandemi dicabut WHO bukan berarti virus hilang, oleh karena itu pengendalian menjadi kunci utama sebagai upaya mitigasi.

Dampak pada kesehatan pun masih ada, karena banyak orang yang mungkin tertunda untuk menjalani tindakan operasi. Bahkan, mungkin ada orang yang terlambat mendeteksi kanker atau penyakit lainnya.

Kondisi itulah yang menurutnya perlu dimitigasi, terlebih di tengah ancaman penyakit menular maupun tidak menular lainnya.

"Ada juga masalah Long Covid karena orang yang terinfeksi sepertiganya akan mengalami Long Covid. Sebagiannya ini akan mengalami keparahan, artinya menurun fungsi tubuhnya mungkin adanya diabetes, hipertensi atau jantung," pungkas Dicky.

Baca juga: Pemerintah Optimis Covid-19 Akan Berstatus Endemi, Ini 3 Tahap Persiapannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com