Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Butuh 9 Satelit untuk Deteksi Dini Bencana, Begini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 31/03/2022, 09:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Alasan Indonesia membutuhkan satelit pemantau bencana

Berikut beberapa alasan mengapa Indonesia membutuhkan minimal 9 satelit pemantauan untuk meminimalisir dampak bencana alam yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja di tanah air ini.

1. Informasi peringatan dini lebih cepat

Sadly menjelaskan, 9 satelit pemantau bencana di Indonesia dibutuhkan agar tidak ada informasi peringatan dini yang terlambat disampaikan kepada otoritas terkait dan masyarakat.

"Kita memerlukan 9 satelit untuk melakukan orbital dan tanpa jeda. Kalau hanya satu satelit kta butuh 100 menit jeda sehingga tidak bisa dipakai untuk peringatan dini bencana. Itu sudah direncanakan ada 9 satelit mengorbit pada  2024 dan itu tidak ada jeda," ujarnya.

Menurut Sadly, jika tidak menggunakan satelit, maka deteksi dini bencana di Indonesia akan sangat lama.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Jepang Berhasil Luncurkan Satelit Pertama, Ohsumi

Hal ini juga akan diperparah jika bencana terjadi, pasti ada potensi sejumlah infrastruktur di permukaan bumi seperti listrik dan telekomunikasi lumpuh.

2. Pendeteksi bencana yang akurat

Josaphat menjelaskan, dalam mendeteksi bencana tidak bisa hanya mengandalkan sensor yang dipasang di permukaan bumi karena tingkat akurasinya akan kalah dibandingkan tanpa kolaborasi menggunakan satelit.

"Kita perlu data akurat dalam mendeteksi bencana, tidak bisa sekadar mendeteksi bencana dengan sensor optik," kata Josaphat dalam kesempatan yang sama.

"Dalam setahun, kita ada hari benar-benar cerah kurang dari 3 bulan. Kalau kita pakai sensor dan pakai info permukaan tanah dan distribusi tana untuk prediksi bencana kurang akurat," tambahnya.

Baca juga: Satelit SpaceX Berpotensi Gagalkan Astronom Mendeteksi Asteroid yang Mengancam Bumi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com