Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Butuh 9 Satelit untuk Deteksi Dini Bencana, Begini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 31/03/2022, 09:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Menurut Josaphat, Indonesia dengan satelit memadai bisa memantau keadaan permukaan bumi secara waktu nyata.

"Kita bisa memantau secara realtime, kita pantau angin topan tidak mungkin terbangkan pesawat," ujarnya.

Dengan pemantauan realtime yang akurat, misal dengan satelit pemantauan bencana di Indonesia, kita bisa menghindari risiko adanya korban jiwa dan kerugian materil jika bencana alam tetap terjadi.

3. Sarana alternatif untuk komunikasi

Untuk diketahui bahwa saat bencana terjadi baik gempa bumi, tsunami, atau bencana hidrometeorologi lainnya, maka sistem telekomunikasi elektrik akan kolaps, lumpuh atau mati.

Baca juga: Ribuan Satelit Mengorbit Bumi, Apa Dampaknya bagi Kita?

Dengan begitu, kita tidak bisa menggunakan komunikasi berbasis handphone dan sebagainya karena kolaps yang terjadi.

Contohnya adalah peristiwa gempa besar dan merusak di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 lalu, di mana tidak ada komunikasi yang bisa dilakukan akibat matinya sistem telekomunikasi yang ada di wilayah tersebut.

Di saat listrik dan jaringan telekomunikasi lumpuh, hanya satelit yang bisa diharapkan dapat mengatasi persoalan yang ada sehingga mitigasi bencana dapat dilakukan secara seksama dan mampu menekan munculnya korban akibat bencana tersebut.

"Bagaimana masyarakat bisa menyelamatkan diri kalau tidak ada komunikasi andal, sehingga diperlukan satelit berbasis komunikasi yang bisa digunakan saat terjadi gempa yang sangat kuat sekali, sehingga masyarakat bisa mendapat informasi untuk menyelamatkan diri," jelasnya menekankan perlunya satelit pemantau bencana di Indonesia

Baca juga: SpaceX Luncurkan 105 Satelit Kecil Lewat Misi Transporter-3

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com