Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2022, 11:05 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

3. Kanker kantung empedu

Kantung empedu terletak di bawah hati yang berkonsentrasi dan menyimpan empedu. Empedu merupakan zat yang dibuat oleh hati yang membantu proses pencernaan.

Kondisi batu empedu dapat meningkatkan risiko terkena kanker kandung empedu.

Perawatan yang diberikan bergantung pada seberapa jauh kanker berkembang saat didiagnosis. Ini meliputi pembedahan, kemoterapi, dan radiasi.

 

4. Kanker kerongkongan

Kerongkongan mempunyai fungsi mengangkut makanan dari tenggorokan ke perut. Faktor risiko kanker kerongkongan meliputi usia, merokok, minum alkohol, hingga riwayat refluks asam.

Perawatan yang diberikan bergantung seberapa jauh kanker telah berkembang, termasuk pembedahan, kemoterapi, radiasi, imunoterapi, atau terapi bertarget.

Baca juga: Mengenal Kanker Tiroid, Gejala, Jenis, Penyebab, dan Pengobatannya

5. Kanker hati

Kanker ini menjadi salah satu kanker yang paling umum di seluruh dunia, dengan faktor risiko yang paling signifikan adalah hepatitis B kronis atau infeksi hepatitis C.

Kedua infeksi tersebut ditularkan melalui cairan tubuh, termasuk darah dan air mani. Untuk itu, anak-anak direkomendasikan mendapatkan vaksinasi terhadap virus hepatitis B, dan sejauh ini belum ada vaksin untuk hepatitis C.

Kanker yang terkait erat yaitu kanker saluran empedu intrahepatik, yang terjadi di saluran yang membawa empedu dari hati dan kantong empedu ke usus kecil, di mana empedu membantu mencerna lemak dari makanan.

6. Kanker paru-paru

Kanker paru-paru dan bronkial membunuh paling banyak orang di seluruh dunia. Merokok dan penggunaan produk tembakau menjadi penyebab utamanya.

Hal terbaik yang dapat dilakukan pasien perokok mempersiapkan pengobatan dengan berhenti merokok. Perawatan untuk kanker paru-paru terasuk pembedahan, kemoterapi, radiasi, imunoterapi, dan terapi bertarget.

Baca juga: Akhirnya, Peneliti Temukan Hubungan Endometriosis dan Kanker Ovarium

7. Kanker pleura

Kanker pleura terjadi di rongga pleura, ruang di dalam rongga dada tapi di luar paru-paru atau di lapisan sel yang mengelilingi paru-paru.

Semua kanker pleura adalah mesothelioma. Banyak dari kanker pleura non-mesothelioma merupakan jaringan histologi yang tidak diketahui.

Perawatan untuk kanker pleura meliputi pembedahan, kemoterapi, atau radiasi.

8. Leukimia monositik akut

Leukimia monositik akut merupakan subtipe dari jenis leukimia yang disebut leukimia myeloid akut (AML).

Ini berkembang dalam sel prekursor darah yang sedang dalam perjalanan untuk menjadi sel sistem kekebalan yang disebut monosit.

Monosit merupakan bagian utama dari sistem kekebalan bawaan, yang tidak melibatkan pengembangan antibodi, tapi mengenali ciri-ciri umum patogen dan menyerangnya.

Perawatan untuk penyakit ini antara lain kemoterapi, transplantasi sel induk, atau terapi bertarget.

Baca juga: Penyebab, Gejala dan Deteksi Dini Leukimia, Kanker Darah yang Kerap Menyerang Anak-anak

9. Kanker otak

Pada orang dewasa, tumor otak jarang dimulai di otak, tapi seringnya menyebar dari kanker lain.

Kanker otak yang disebabkan oleh kanker yang berasal dari tempat lain di tubuh tidak termasuk dalam statistik kelangsungan hidup kanker otak, karena kanker dikategorikan berdasarkan tempat asalnya.

Apabila seseorang meninggal karena kanker yang berasal dari paru-paru dan menyebar ke otak, kasus tersebut akan memengaruhi statistik kelangsungan hidup kanker paru-paru, bukan statistik kelangsungan hidup kanker otak.

Adapun pada anak-anak, sebagian besar tumor otak dimulai di otak. Satu-satunya faktor risiko tumor otak, yaitu riwayat keluarga dan paparan radiasi di kepala.

Perawatan tumor otak bergantung pada jenis tumor dan seberapa besar kanker telah tumbuh saat didiagnosis. Perawatannya dapat berupa pembedahan, radiasi, kemoterapi, imunoterapi, atau terapi bertarget.

10. Leukimia myeloid akut

Leukimia myeloid akut berkembang dari sel punca di sumsum tulang, yang berdiferensiasi menjadi prekursor sel darah dan akhirnya jadi sel darah. Leukimia terjadi saat perkembangan sel darah terhenti dan sel menjadi kanker.

Leukimia diklasifikasikan menurut tahap di mana sel darah dan prekursor menghentikan perkembangannya dan menjadi kanker.

Leukimia myeloid akut mengacu pada kanker yang berkembang di sel myeloid, merupakan sel prekursor darah yang berpotensi berkembang menjadi sel darah merah, beberapa jenis sel darah putih, dan trombosit.

Dalam kondisi ini, sel punca terjebak di tahap yang belum matang, disebut sel ledakan. Tidak ada atau sangat sedikit sel blast dalam darah yang sehat.

Memiliki terlalu banyak sel blast dan terlalu sedikit sel darah sehat menyebabkan banyak gejala, seperti seringnya infeksi, memar, dan mudah berdarah.

Penyakit ini sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan anak-anak, meskipun dapat terjadi di usia berapa pun.

Perawatannya termasuk kemoterapi, transplantasi sel induk, atau terapi bertarget.

Baca juga: Orang Pertama yang Sembuh dari HIV, Meninggal karena Leukimia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com