Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2022, 13:31 WIB


KOMPAS.com - Para ilmuwan telah menemukan hubungan genetik dan kemungkinan hubungan sebab akibat antara endometriosis dan beberapa jenis kanker ovarium.

Risiko absolut dari endometriosis yang mengembangkan kaner masih sangat rendah. Tapi, penanda genetik yang tumpang tindih ini dapat membantu para peneliti memahami dan mengobati kedua penyakit dengan lebih baik di masa mendatang.

“Kami tidak ingin wanita dengan endometriosis khawatir, tapi kami ingin mereka sadar dan tahu bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang kedua penyakit ini dengan memahami hubungan genetik di antara keduanya,” ujar ahli biomolekuler dari Universitas Queensland Australia Sally Mortlock seperti dikutip dari Science Alert, Sabtu (19/3/2022).

Sebagai informasi, studi ini dipublikasikan di Cell Reports Medicine.

Mortlock menjelaskan, endometriosis adalah kondisi yang sangat umum dan kurang terdiagnosis. Ini terjadi ketika sel-sel yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di tempat lain di tubuh, yang terkadang menyebabkan rasa sakit atau nyeri haid hingga kemandulan.

Mirip dengan kondisi nyeri wanita lainnya, endometriosis secara historis telah diabaikan oleh obat-obatan. Ini membuat terbatasnya pengetahuan mengenai endometriosis, termasuk penyebabnya.

Baca juga: Mengenal Endometriosis, Penyebab Nyeri Haid Tak Normal

Adapun dalam studi endometriosis dan kanker ovarium terbaru menunjukkan endometriosis memegang komponen genetik yang kuat, menunjukkan seseorang dengan endometriosis lebih mungkin mengembangkan kanker ovarium di kemudian hari.

Untuk menyelidiki lebih lanjut hubungan antara dua kondisi tersebut, peneliti mengumpulkan data dari beberapa studi genom.

Pada akhirnya, ditemukan 19 lokasi genetik dalam DNA wanita yang tampaknya menjadi predisposisi orang untuk endometriosis, sementara juga membuatnya rentan terhadap kanker ovarium epitel, yang merupakan jenis yang berkembang di lapisan luar ovarium.

"Secara keseluruhan, penelitian memperkirakan bahwa 1 dari 76 wanita berisiko terkena kanker ovarium dalam hidupnya, dan memiliki endometriosis sedikit meningkat menjadi 1 dari 55," tutur Mortlock.

Kendati begitu, masih belum mengetahui cara memprediksi pasien endometriosis yang lebih mungkin mengembangkan kanker ovarium, tapi penelitian memberikan sejumlah petunjuk.

Studi tentang hubungan endometriosis dan kanker ovarium ini menggunakan data genomik dari beberapa meta-analisis besar dan terbaru pada endometriosis dan kanker ovarium epitel.

 

Baca juga: Tak Bisa Disembuhkan, Begini Cara Mengobati Endometriosis Penyebab Nyeri Haid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+