Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fisura Ani: Penyebab, Gejala, Perawatan, dan Pencegahannya

Kompas.com - 23/03/2022, 16:45 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fisura ani merupakan robekan atau luka terbuka (ulkus) yang berkembang di lapisan usus besar, dekat anus.

Fisura ani atau fisura anus paling sering disebabkan oleh kerusakan pada lapisan anus atau saluran anus, bagian terakhir dari usus besar.

Sebagian besar kasus terjadi pada orang yang mengalami sembelit, ketika kotoran yang sangat keras atau besar merobek lapisan saluran anus.

Baca juga: Bagaimana Seks Anal Sebabkan Luka atau Cedera di Anus?

Penyebab fisura ani

Melansir laman NHS, terdapat beberapa penyebab dari fisura anus, seperti:

  • Diare persisten
  • Penyakit radang usus (IBD) seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa
  • Kehamilan dan persalinan
  • Infeksi menular seksual (IMS) seperti sifilis atau herpes, yang dapat menginfeksi dan merusak saluran anus
  • Memiliki otot sfingter anal yang sangat kencang, dapat meningkatkan ketegangan di saluran anus dan membuatnya lebih rentan terhadap robekan.

Kendati begitu, dalam banyak kasus, tidak ada penyebab jelas yang dapat diidentifikasi.

Gejala fisura ani

Mayoclinic menuliskan, fisura ani biasaya menyebabkan rasa sakit dan pendarahan saat buang air besar.

Kemungkinan seseorang juga mengalami kejang pada cincin otot di ujung anus (sfingter anal).

Beberapa tanda dan gejala fisura anus meliputi:

  • Nyeri, terkadang parah, saat buang air besar
  • Nyeri setelah buang air besar yang bisa bertahan hingga beberapa jam
  • Darah merah cerah pada tinja atau kertas toilet setelah buang air besar
  • Retakan yang terlihat di kulit sekitar anus
  • Benjolan kecil atau tanda kulit di dekat fisura anus

Baca juga: Gancet, Kondisi Penis Tersangkut di Vagina, Bagaimana Bisa Terjadi?

Perawatan

Sebagian besar fisura ani dapat membaik dengan perawatan sederhana seperti peningkatan asupan serat. Namun, terkadang memerlukan pengobatan atau pembedahan.

Sementara itu, pencegahan fisura ani dapat dilakukan dengan mengambil tindakan agar tidak mengalami konstipasi atau diare.

Hal tersebut dilakukan dengan mengonsumsi makanan berserat tinggi, minum cairan cukup, olahraga teratur, dan tidak mengejan saat buang air besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com