Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Vaksin Respons Antibodi Covid-19 Membaik Selama Berbulan-bulan, Studi Jelaskan

Kompas.com - 11/03/2022, 17:01 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Untuk melacak perkembangan sel B, tim membandingkan sel B dari sampel darah, kelenjar getah bening, dan sumsum tulang. Peneliti mampu melacak evolusi 1.540 garis keturunan sel B.

Sel B dalam darah mencapai puncaknya satu minggu setelah dosis vaksin Covid-19 kedua dan kemudian dengan cepat menghilang.

Sebaliknya, sel B di kelenjar getah bening bertahan selama enam bulan, di mana berubah secara signifikan.

Antibodi yang dibuat oleh sel-sel ini menjadi lebih baik dalam mengikat dan menetralkan virus.

Sel B dalam sampel sumsum tulang yang diambil enam bulan setelah dosis vaksin Covid kedua juga meningkat, menunjukkan mereka berasal dari sel B kelenjar getah bening.

Baca juga: Studi: Antibodi dari Booster Vaksin Sinopharm Turun Setelah Enam Bulan

Studi ini tidak melihat apakah sel B atau antibodi mengenali varian virus yang berbeda.

Namun, penelitian lain menemukan pusat germinal dapat mengembangkan sel B untuk bertahan melawan berbagai varian.

“Ketika melihat antibodi, kuantitas seharusnya tidak menjadi satu-satunya perhatian,” jelas Ellebedy.

Ellebedy menambahkan, antibodi pada enam bulan mungkin lebih sedikit jumlahnya, tapi kualitasnya jauh lebih baik.

"Penyempurnaan respons antibodi itu terjadi dengan sendirinya. Anda mendapatkan suntikan, mungkin lengan sakit selama sehari, dan kemudian melupakannya. Tapi enam bulan kemudian, pusat germinal masih bekerja, antibodi masih menjadi lebih baik dan lebih baik," pungkas dia.

Baca juga: Vaksin Booster AstraZeneca Ini Diklaim Tingkatkan Antibodi Penetral terhadap Omicron

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Oh Begitu
Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Oh Begitu
Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Oh Begitu
5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

Oh Begitu
Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Oh Begitu
Bagaimana Bahasa Berkembang?

Bagaimana Bahasa Berkembang?

Fenomena
Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Fenomena
Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Oh Begitu
Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Fenomena
Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Fenomena
Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Kita
Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Oh Begitu
Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Kita
Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com