Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Klaim Temukan Bukti Adanya Gabungan Varian Delta dan Omicron, Ini Kata WHO

Kompas.com - 11/03/2022, 09:30 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber live mint

KOMPAS.com - Para ilmuwan French Pasteur Institute, Perancis sebelumnya menyebut sudah mengidentifikasi infeksi gabungan varian Delta dan Omicron.

Mereka juga yakin telah berhasil menemukan bukti kuat terkait gabungan kedua virus yang dijuluki 'Deltacron' ini.

Sekelompok ilmuwan tersebut juga menunjukkan data serta analisis, yang mengonfirmasi munculnya virus rekombinan atau gabungan yang diturunkan dari garis keturunan GK/AY.4 varian Delta, dan GRA/BA.1 varian Omicron.

Menanggapi temuan bukti awal terkait adanya gabungan Delta dan Omicron, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan, pihaknya masih terus mengawasi segala potensi dari dua varian virus corona.

Baca juga: Deltacron Bukan Varian Baru Virus Corona, Apa itu?

WHO pun tengah melakukan berbagai penelitian agar lebih memahami tingkat keparahan dan penularannya, dari gabungan virus.

Dilansir dari Live Mint, Rabu (9/3/2022) Ahli Epidemiologi Penyakit Menular, Maria Van Kerkhove menuturkan, bahwa dirinya sudah menduga keberadaan gabungan dua varian virus. Terlebih di tengah lonjakan kasus varian Delta dan Omicron yang signifikan.

Oleh karenanya, WHO kini sedang melacak dan mendiskusikan temuan itu. Van Kerkhove pun mencatat sejauh ini belum ada perubahan yang diamati dalam tingkat keparahan dan penularannya disebabkan gabungan virus.

Namun demikian, beberapa penelitian maupun pengujian terhadap virus masih dilakukan.

WHO juga sempat menyebut soal fenomena 'Deltacron', hanyalah sebuah istilah yang tidak mengartikan adanya infeksi gabungan Delta dan Omicron.

“Bahkan, yang kami pikirkan itu (deltacron) akibat pencemaran yang terjadi selama proses sequencing (pengurutan virus),” papar Van Kerkhove.

Kemudian dia mengonfirmasi kembali pernyataannya dengan mengatakan, kemunculan 'Deltacron' mungkin saja dapat terjadi ketika seseorang terinfeksi dengan varian SARS-CoV-2 yang berbeda.

Pimpinan teknis Covid-19 WHO itu juga mencontohkan adanya infeksi dua virus secara bersamaan atau koinfeksi, di mana orang yang terinfeksi influenza juga terpapar Covid-19 selama pandemi ini.

Baca juga: Benarkah Terinfeksi Omicron Bisa Bikin Kebal dari Varian Delta?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com