Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Menyapih Anak dari ASI supaya Tidak Rewel?

Kompas.com - 01/03/2022, 19:30 WIB
Zintan Prihatini,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi para ibu yang memberikan asupan ASI eksklusif pada bayinya, akan memasuki tahapan menyapih anak hingga berhenti menyusui. Untuk diketahui, menyapih adalah tindakan untuk menyudahi proses menyusui antara ibu dan anak.

Biasanya saat anak sudah mengonsumsi makanan lain selain ASI, proses ini mulai memasuki tahapan menyapih.

Kendati demikian, proses sapih harus dilakukan dengan berbagai pertimbangan maupun persiapan, baik pada orangtua maupun pada anak. Pasalnya, tahapan menyapih bisa menjadi hal yang sulit, dan tak jarang anak menjadi rewel saat asupan susunya mulai berkurang.

Ahli Gizi Komunitas Dr dr Tan Shot Yen, M.hum, menjelaskan bahwa menyapih merupakan upaya untuk membuat anak siap makan makanan seperti orangtuanya. Maka dari itu, perlu ada kesepakatan antara ibu dan anak.

Baca juga: Pentingnya ASI Eksklusif, Manfaatnya bagi Imunitas hingga Tumbuh Kembang Bayi

"(Untuk memulainya perlu) menyapih dengan cinta. Artinya mesti ada kesepakatan antara anak dan ibu," ungkap Tan kepada Kompas.com, Selasa (1/3/2022).

Dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Nia Umar S.Sos, MPH, IBCLC, mengatakan hal senada. Menurut dia, menyapih anak yang tidak terencana, dipaksa, dan tidak dikomunikasikan terlebih dahulu bisa menyebabkan anak rewel.

Hal ini juga diakibatkan karena anak maupun orangtua belum siap, yang pada akhirnya bisa membuat keduanya tidak nyaman. Sehingga berbicara dengan anak menjadi salah satu kunci utama dalam tahapan menyapih, agar prosesnya tidak dianggap hal yang mengerikan bagi mereka.

"Idealnya menyapih melihat kesiapan anak dan orangtuanya juga mesti siap, karena menyapih bisa menjadi tahapan yang tidak membuat anak sedih, tetapi harus dipersiapkan," ujar Nia.

Cara menyapih anak

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Sabtu (29/1/2022); American Academy of Pediatrics merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama setelah kelahiran.

Kemudian, bayi bisa diberikan ASI yang dikombinasikan dengan makanan pendamping ASI (MPASI). Bayi juga harus mendapatkan nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

"Konsep MPASI mulai di usia enam bulan untuk menghantarkan anak dari (mengonsumsi) ASI saja ke makan saja," terang dr Tan.

Berikut adalah tips cara menyapih anak yang bisa dicoba agar prosesnya berjalan dengan lancar dan sukses.

1. Memberikan kenyamanan emosional

Kontak fisik dengan sang ibu, biasanya membuat bayi senang menyusu. Artinya, saat menyapih Anda perlu menciptakan keadaan yang dianggap nyaman bagi anak.

Misalnya, dengan meluangkan waktu untuk berkegiatan bersama mereka, memeluk, membacakan buku, menyanyikan lagu pengantar tidur, dan sebagainya.

2. Lakukan secara perlahan

Proses menyapih tidak bisa dilakukan dalam satu waktu sekaligus, dan memerlukan waktu yang cukup lama agar anak bisa berhenti menyusu di usianya yang mendekati dua tahun.

Anda dapat mulai dengan mengurangi durasi maupun frekuensi menyusui dalam satu hari. Jika biasanya anak menyusu selama 20 menit dan 8 kali sehari, maka kurangi menjadi 15 menit dalam sekali menyusu. Anda juga bisa mengganti kegiatan menyusu di siang hari dengan memberinya makanan atau minuman lain.

3. Kuatkan tekad

Jika memang menyapih sudah menjadi pilihan, Anda dapat melakukannya. Sebenarnya, anak memang memiliki kecenderungan untuk menolak sapih dan akan tetap meminta susu dari ibunya.

Apabila ini terjadi, Anda bisa memberikannya alternatif lain berupa makanan padat. Hal itu akan berlangsung satu atau dua hari saat Anda mulai menyapih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com