Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Cara Melancarkan ASI secara Alami Menurut Dokter

Kompas.com - 01/03/2022, 16:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi utama yang diperlukan oleh bayi baru lahir selama enam bulan pertama kehidupannya. Sebab, di dalam ASI terkandung banyak mineral dan vitamin yang baik untuk tumbuh kembang bayi.

Maka tidak jarang, banyak ibu merasa khawatir jika ASI yang keluar hanya sedikit. Akan tetapi, anggapan bahwa ASI sedikit tidaklah tepat, karena ada beberapa tahapan dari produksi ASI pada ibu yang baru melahirkan.

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Manfaat Ajaib ASI terhadap Kesehatan Usus Bayi

Dipaparkan Ahli Gizi Komunitas Dr dr Tan Shot Yen, M.hum, ada tiga tahap dalam produksi ASI, di antaranya:

1. Tahap 1 laktogenesis

Pada tahap ini, selama 12 minggu sebelum kelahiran kelenjar susu siap untuk menghasilkan ASI.

2. Tahap 2 laktogenesis

Hingga 72 jam pasca-persalinan, inisiasi menyusui dini (IMD) penting untuk keberhasilan menyusui selanjutnya.

Beberapa ibu juga mungkin mengalami ASI yang 'netes', tetapi kondisi ini normal terjadi karena lambung bayi berukuran sangat kecil.

"Tetesan (ASI) berharga disebut kolostrum, perlindungan pertama bayi yang kaya antibodi. Artinya, setelah tiga hari melahirkan ASI baru mengalir deras," kata Tan, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/3/2022).

"Ini momen genting saat ibu yang tidak paham menjadi galau dan terjebak (penggunaan) susu formula," sambungnya.

3. Tahap 3 galaktopoiesis

Pada tahapan ini, ASI diproduksi mapan dan semakin banyak dengan semakin seringnya bayi menyusu. Hormon prolaktin dan oksitosin pun berperan pada proses ini.

Lantas, bagaimana cara melancarkan ASI secara alami?

Menurut Tan, kunci utama agar ASI lancar ialah dengan sering menyusui bayi. Hal ini, kata dia, menjadi cara melancarkan ASI secara alami bagi para ibu.

"Prinsip dasar (melancarkan ASI) dengan semakin sering (bayi) disusukan, produksi ASI akan semakin banyak. (Cara ini) sangat alami," terangnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com