- Tinggi gelombang 2.5 - 4.0 meter (rough sea)
- Tinggi gelombang 4-6 meter (very Rough Sea):
Baca juga: BMKG Pantau Bibit Siklon Tropis 97S, Ini Dampaknya Bagi Indonesia
Pada waktu yang bersamaan, sistem bibit siklon 90S terbentuk di perairan Samudra Hindia barat daya Sumatera, tepatnya di 13.0 derajat LS dan 95.9 derajat BT.
Kecepatan angin maksimum sistem 90S mencapai 30 knot (56 km/jam) dengan tekanan udara minimum di sekitar pusatnya mencapai 1003 mb.
Pantauan citra satelit cuaca Himawari-8 hari ini terlihat adanya peningkatan pumpunan awan selama 12 jam terakhir. Dari analisis angin perlapisan tampak sirkulasi mulai dari lapisan bawah hingga menengah.
Berdasarkan model prediksi BMKG, intensitas sistem 90S dalam 24 jam ke depan cenderung menunjukkan penurunan dengan pergerakan sistem ke arah barat hingga barat daya menjauhi wilayah Indonesia.
Sementara itu, potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori menengah.
Adapun dampak tidak langsung yang dapat ditimbulkan dari keberadaan Sistem 90S adalah potensi gelombang tinggi 1.25 - 2.5 meter (moderate) di wilayah berikut:
Baca juga: Suspect Area Berpotensi Bibit Siklon di Laut Arafuru Berdampak pada Cuaca 3 Hari ke Depan
Guswanto menambahkan, BMKG melalui Jakarta TCWC terus melakukan pemantauan perkembangan potensi siklon tropis dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstrem yang dapat terjadi.
Terkait dengan potensi cuaca ekstrem dari bibit siklon tropis 99S dan 90S tersebut, masyarakat diimbau untuk:
1. Menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak.
2. Menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya.
3. Mewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor dan banjir bandang terutama di daerah yang rentan.
4. Stakeholder yang terkait kebencanaan untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.