KOMPAS.com - Kentang adalah umbi-umbian yang tumbuh di akar tanaman.
Berasal dari Amerika Selatan, kentang dibawa ke Eropa pada abad ke-16 dan sekarang ditanam dalam varietas yang tak terhitung jumlahnya di seluruh dunia.
Kentang umumnya dikonsumsi dengan cara direbus, dipanggang, atau digoreng sebagai lauk atau makanan ringan.
Pada jenis sayuran kentang, nutrisi kentang paling banyak terletak pada bagian kulitnya.
Kentang yang dimasak dengan kulitnya merupakan sumber yang baik dari banyak vitamin dan mineral, seperti potasium dan vitamin C.
Baca juga: Jangan Simpan Kentang yang Sudah Dipotong di Kulkas, Ini Bahayanya
Selain tinggi air, kentang utamanya terdiri dari karbohidrat dan protein serta serat dalam jumlah sedang, tetapi hampir tidak mengandung lemak.
Dilansir dari Healthline, nutrisi yang ditemukan dalam 100 gram kentang rebus, dimasak dengan kulitnya tanpa garam, adalah sebagai berikut:
Kentang utamanya terdiri dari karbohidrat, terutama dalam bentuk pati.
Kandungan karbohidrat dalam kentang berkisar antara 66–90% dari berat kering.
Baca juga: 5 Manfaat Kentang untuk Kesehatan, Salah Satunya Melawan Radikal Bebas
Gula sederhana, seperti sukrosa, glukosa, dan fruktosa, juga ditemukan dalam jumlah kecil.
Kentang biasanya memiliki tingkat indeks glikemik (GI) yang tinggi sehingga tidak cocok untuk penderita diabetes.
Namun, beberapa varietas kentang mungkin memiliki tingkat GI dalam kisaran menengah.
Mendinginkan kentang setelah dimasak dapat mengurangi efeknya pada gula darah dan menurunkan GI sebesar 25-26%.
Meskipun kentang bukanlah makanan berserat tinggi, kentang dapat memberikan sumber serat yang signifikan jika dikonsumsi secara teratur.
Baca juga: Makan Kentang Goreng Tiap Hari, Seorang Remaja Pria Alami Kebutaan
Tingkat serat tertinggi kentang berada di kulit, yang membentuk 1-2% dari kentang.