Menurutnya, tidur juga dapat memengaruhi hormon pengatur nafsu makan. Apabila waktu tidur tidak berkualitas, maka akan mengakibatkan naiknya bobot tubuh, bahkan obesitas.
“Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan kadar hormon stres kortisol dan menurunkan kadar hormon leptin, yang mengontrol nafsu makan, dalam tubuh,” jelas pelatih tidur bersertifikasi, Ryan Fiorenzi.
Fiorenzi menuturkan, saat tubuh tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik, secara otomatis akan mencoba mencari jalan lain dengan mengonsumsi makanan berkalori tinggi.
Selain itu, kurangnya tidur meningkatkan risiko mengembangkan penyakit tertentu termasuk obesitas.
Baca juga: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Menurunkan Berat Badan? Bergantung 8 Faktor Ini
Di samping itu Fiorenzi berkata beberapa laporan ilmiah menemukan, hubungan langsung antara durasi tidur pendek dengan obesitas.
Salah satu laporan itu menyebutkan, seseorang yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam lebih berisiko mengalami obesitas dibandingkan mereka yang tidur lebih dari 7 jam semalam.
“Semakin jelas bahwa tidur yang baik sangat penting untuk kesehatan dan kualitas hidup, termasuk penurunan berat badan. Kualitas tidur yang buruk merupakan faktor risiko naiknya berat badan serta gangguan metabolisme," kata Fiorenzi.
Baca juga: Selain Pola Makan dan Olahraga, Ilmuwan Ungkap Kunci Penting Menurunkan Berat Badan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.