Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Waktu Tepat Tidur Malam untuk Turunkan Risiko Penyakit Jantung

Kompas.com - 09/11/2021, 20:32 WIB
Zintan Prihatini,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber NHS,NBC News

KOMPAS.com - Banyak efek samping akibat kualitas tidur yang buruk, misalnya mudah marah atau kurangnya produktivitas.

Namun tahukah Anda bahwa kurang tidur juga dapat memiliki konsekuensi besar pada kesehatan fisik?

Dilansir dari laman NHS, Kamis (5/8/2021), satu dari tiga orang ditemukan menderita kurang tidur.

Tidur yang tidak optimal meningkatkan risiko penyakit yang serius, termasuk obesitas, penyakit jantung koroner, dan diabetes.

Baca juga: 8 Cara Cepat Tidur Bagi Penderita Insomnia

Para peneliti mengungkapan, ada waktu di mana tidur malam bisa menurunkan risiko penyakit jantung.

Mereka meyakini, bahwa pukul 22.00 hingga 22.59 malam adalah waktu tidur yang bisa menyehatkan jantung.

Menurut laporan yang diterbitkan di European Heart Journal tahun 2021 pada dari lebih dari 88.000 orang dewasa menemukan, bahwa risiko terkena penyakit jantung sebanyak 12 persen lebih besar di antara mereka yang tidur dari pukul 23.00-23.59 malam.

Sedangkan risiko penyakit kardiovaskular meningkat sebanyak 25 persen pada orang-orang yang tertidur di tengah malam atau lebih.

"Tubuh memiliki jam internal 24 jam, yang disebut ritme sirkadian, yang membantu mengatur fungsi fisik dan mental," ujar ahli saraf sekaligus penulis studi, David Plans seperti dilansir dari NBC News, Selasa (9/11/2021).

"Meskipun kami tidak dapat menyimpulkan penyebab dari penelitian kami, hasilnya menunjukkan bahwa waktu tidur lebih awal atau lebih lambat mungkin lebih mengganggu jam di tubuh, dengan efek buruk bagi kesehatan jantung," lanjutnya.

Untuk mendalami bagaimana perbedaan waktu tidur dapat memengaruhi kesehatan jantung, Plans dan timnya meneliti informasi dari Biobank di Inggris terhadap lebih dari 500.000 sukarelawan berusia 37-73 tahun sejak 2006 hingga 2010.

Mereka mendapatkan informasi tentang demografi, gaya hidup, serta kesehatan fisik peserta untuk diteliti.

Kemudian, para peneliti memfokuskan pada 88.926 orang dewasa, rata-rata berusia 61 tahun yang memakai akselerometer, yaitu perangkat yang merekam saat seseorang bergerak di pergelangan tangan mereka selama tujuh hari.

Baca juga: Manfaat Teh Chamomile, Obat Tidur yang Ampuh

Dengan data dari akselerometer, peneliti menentukan waktu mulai dari tidur hingga bangun.

Selama pengamatan, rata-rata 3,6 persen peserta mengalami gangguan kardiovaskular seperti stroke, serangan jantung atau gagal jantung.

Kondisi tersebut meningkat di antara orang-orang yang terbiasa tidur di tengah malam, sedangkan pada peserta yang tertidur dari jam 22.00 hingga 22.59 malam insidensinya cukup rendah.

Sementara itu, peningkatan risiko lebih terlihat pada wanita yang biasa tidur di tengah malam. Namun, pada pria risiko penyakit jantung justru bisa terjadi saat mereka tidur sebelum jam 22.00 malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com