Varian Omicron yang pertama kali ditemukan para ilmuwan di India dan Afrika Selatan pada akhir Desember 2021 lalu, disebut sudah mendominasi di banyak negara seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Israel.
Bahkan, laporan terbaru mengungkapkan Omicron menyebar dengan cepat di Denmark, menyebabkan peningkatan kasus infeksi sebesar 20 persen dari keseluruhan kasus Covid-19 pada Desember 2021. Angka itu melonjak menjadi 45 persen pada pekan kedua di tahun 2022.
"Menurut WHO, Omicron memiliki tiga subvarian utama yaitu BA.1, BA.2, dan BA.3," kata profesor di Departemen Kedokteran dari McGill University, dr Donald Vinh.
Baca juga: 3 Fakta BA.2, Subvarian Virus yang Dijuluki Son of Omicron
Dia menambahkan, sampai saat ini sebagian besar kasus Omicron yang dilaporkan adalah subvarian BA.1. Sementara, di beberapa wilayah BA.2 sudah ditemukan dan menyebar lebih cepat daripada BA.1.
"Ada spekulasi bahwa itu (subvarian BA.2) mungkin lebih menular daripada kerabatnya (subvarian BA.2)," kata dokter di Johns Hopkins Center for Health Security, Dr Amesh A Adalja.
Di sisi lain, para ahli menegaskan ,bahwa mereka masih mengkaji lebih dalam terkait dengan seberapa cepat subvarian baru dapat menyebar di tengah masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.