Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2022, 16:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Stroke adalah keadaan darurat medis yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu. 

Tanpa aliran darah yang lancar, sel-sel otak akan mulai mati. Ini dapat menyebabkan gejala serius, cacat permanen, bahkan kematian.

Stroke terbagi menjadi tiga jenis. Utamanya adalah serangan iskemik transien atau stroke ringan, stroke iskemik, dan stroke hemoragik.

Jenis-jenis stroke

Dilansir dari Healthline, berikut adalah 3 jenis stroke yang perlu diwaspadai:

1. Stroke ringan

Serangan iskemik sementara dianggap sebagai peringatan atau stroke ringan. 

Baca juga: Apa Saja Perbedaan Stroke Ringan dan Stroke?

Apa pun yang sementara memblokir aliran darah ke otak dapat menyebabkan stroke ringan. Bedanya dengan stroke biasa, gumpalan darah dan gejala stroke ringan berlangsung untuk waktu yang singkat.

2. Stroke iskemik

Stroke iskemik terjadi ketika gumpalan darah membuat darah tidak mengalir ke otak. 

Bekuan darah sering disebabkan oleh aterosklerosis , yang merupakan penumpukan timbunan lemak pada lapisan dalam pembuluh darah. 

Sebagian dari timbunan lemak ini dapat pecah dan menghalangi aliran darah di otak. 

Stroke iskemik mirip dengan serangan jantung, di mana gumpalan darah menghalangi aliran darah ke bagian jantung.

Baca juga: Gejala Stroke Ringan dan Cara Mengatasinya

Stroke iskemik bisa menjadi emboli, yang berarti gumpalan darah bergerak dari bagian lain tubuh ke otak. 

Sebuah perkiraan mengatakan, 15 persen stroke embolik disebabkan oleh suatu kondisi yang disebut fibrilasi atrium, yakni ketika jantung berdetak tidak teratur.

Kemudian, ada jenis stroke trombotik, yakni stroke iskemik yang disebabkan oleh gumpalan yang terbentuk di pembuluh darah di otak.

Tidak seperti stroke ringan, gumpalan darah yang menyebabkan stroke iskemik tidak akan hilang tanpa pengobatan.

2. Stroke hemoragik

Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menumpahkan darah ke jaringan di sekitarnya.

Baca juga: Mengenal Stroke Non Hemoragik, Jenis Stroke yang Paling Sering Terjadi

Ada tiga jenis utama stroke hemoragik, yakni aneurisma dan malformasi arteriovenosa.

Aneurisma menyebabkan sebagian dari pembuluh darah yang melemah menggelembung keluar dan terkadang pecah.

Jenis lainnya, malformasi arteriovenosa, melibatkan pembuluh darah yang terbentuk secara tidak normal. Jika pembuluh darah seperti itu pecah, dapat menyebabkan stroke hemoragik. Terakhir, tekanan darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan melemahnya pembuluh darah kecil di otak dan mengakibatkan pendarahan ke otak juga.

Gejala stroke

Jenis stroke yang berbeda menyebabkan gejala yang sama karena masing-masing mempengaruhi aliran darah di otak. Satu-satunya cara untuk menentukan jenis stroke yang mungkin dialami adalah dengan perawatan medis. 

Menurut Asosiasi Stroke Nasional, berikut adalah cara mengidentifikasi stroke.

Baca juga: 9 Obat Herbal Stroke yang Ampuh Bantu Kembalikan Fungsi Otak

  • Wajah: Saat tersenyum, apakah satu sisi wajah terkulai?
  • Lengan: Saat mengangkat kedua lengan, apakah satu tangan melayang ke bawah?
  • Bicara: Apakah bicara tidak jelas? Apakah kesulitan berbicara?

Gejala tambahan yang juga mungkin dialami adalah kebingungan tiba-tiba, seperti kesulitan memahami apa yang dikatakan seseorang, kesulitan berjalan, pusing mendadak, atau kehilangan koordinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com