Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Getaran Gempa Banten di Jakarta Terdeteksi sampai Gedung Lantai 12, Ini Analisis BMKG

Kompas.com - 26/01/2022, 09:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 14 Januari 2022, gempa bumi bermagnet M 6,6 mengguncang laut Banten tepat pukul 16.05 WIB. Gempa Banten terasa hingga Jakarta, getaran gempa ini terdeteksi hingga gedung lantai 12.

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa Banten ini terletak pada koordinat 7,21 derajat LS ; 105,05 derajat BT.

Pusatnya tepat berlokasi di laut pada jarak 132 km arah barat daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada kedalaman 40 km. 

Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono ST Dipl Seis, M.Sc mengatakan, banyak hal yang dipelajari setelah BMKG berhasil menganalisis kejadian gempa Banten yang terasa hingga Jakarta dan sekitarnya dua minggu lalu. 

Berikut beberapa hasil analisis gempa Banten.

1. Tipe dan dampak gempa Banten

Analisis BMKG menginformasikan bahwa tipe gempa ini digolongkan sebagai bagian tipe gempa tektonik intraslab.

Gempa tektonik intraslab ini adalah kondisi di mana sumber gempa berada di bawah bagian slab di bawah kedalaman bagian bidang kontak pertemuan (overriding) gesekan pertemuan dua slab besar yang dikenal  disebut sebagai bidang kontak megathrust. 

Berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap) BMKG, guncangan gempa bumi ini dirasakan cukup luas sehingga mencerminkan spektrum gelombang getaran gempa yang dihasilkan cukup besar.

Baca juga: Skenario Terburuk Gempa Banten yang Mengancam Wilayah Jakarta

"Salah satu wilayah yang terdampak (gempa Banten) dan menjadi perhatian adalah salah satunya wilayah ibu kota Jakarta," ujarnya, menjelaskan analisis getaran gempa Banten hingga gedung lantai 12 di Jakarta.

2. Getaran gempa bisa berdampak sampai lantai 12

Rahmat menjelaskan, laporan gempa dirasakan di Jakarta bukan baru kali ini saja. Pada tanggal 23 Januari 2018 dan 7 Agustus 2019, gempa Banten terasa hingga Jakarta.

BMKG dalam beberapa kejadian ini menginformasikan tingkat guncangan yang merupakan representasi nilai percepatan getaran tanah yang didapatkan dari peralatan yang disebut akselerometer.

Peralatan akselerometer tersebut mempunyai satuan nilai informasi dalam satuan unit g (gravitasi), m/s2, dan cm/s2 yang biasa disebut juga dalam satuan unit gal.

BMKG menunjukkan salah satu titik sensor di Balai Kota jakarta menunjukkan nilai getaran sebesar 2,5 gals. 

Di wilayah yang lebih ke utara di lokasi Kemayoran salah satu bangunan gedung yang terpasang akselerometer di ground dan lantai 12 menunjukkan nilai 6.1gals di ground dan 22.6 gals di gedung lantai 12.

Dari sampel salah satu monitoring respon getaran gempa Banten terhadap gedung menunjukkan di wilayah Kemayoran, Jakarta, menghasilkan amplifikasi 3.6x dari lantai ground terhadap lantai 12 untuk tipe guncangan vertikalnya. 

Baca juga: Kenapa Gempa Banten Terasa hingga Jakarta dan Lampung? Ini Kata Ahli

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com