Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM: Pfizer dan AstraZeneca Sudah Bisa untuk Booster Vaksin Covid-19 Jenis Lain

Kompas.com - 18/01/2022, 16:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sedangkan, S-RBD adalah bagian penting virus SARS-COV-2 yang bernama Spike- Receptor Binding Domain (S-RBD). Bagian ini berfungsi pada masuknya virus penyebab Covid-19 tersebut ke dalam tubuh manusia.

"Secara umum pemberian dosis booster vaksin Pfizer dengan vaksin primer Sinovac dapat ditoleransi baik reaksi lokal maupun sistemik," jelasnya.

Sementara itu, untuk vaksin Pfizer sebagai booster dengan vaksin primer AstraZeneca, hasil imunogenisitasnya menunjukkan pada pemberian vaksin Pfizer dosis setengah setelah 6 bulan vaksinasi primer lengkap dengan vaksin AstraZeneca menghasilkan peningkatan antibodi IgG terhadap S-RBD yang tinggi yakni mencapai 21,8 kali dibandingkan sebelum diberikan dosis booster.

Imunogenisitas ini menjadi pemeriksaan penting, karena dapat melihat kemampuan suatu substansi dalam memicu respons imun dari tubuh manusia.

Baca juga: 4 Jenis Vaksin Booster untuk Penerima Dosis Lengkap Sinovac, Apa Saja?

Booster vaksin AstraZeneca

Hampir sama halnya dengan vaksin Pfizer, vaksin AstraZeneca juga menunjukkan hasil yang cukup baik bila digunakan sebagai vaksin booster heterolog terhadap jenis vaksin primer Sinovac dan Pfizer.

Setengah dosis vaskin AstraZeneca yang digunakan sebagai booster heterolog dengan vaksin vaksin primer Sinovac, menunjukkan hasil imunogenisitas berupa peningkatan antibodi IgG terhadap S-RBD yang tinggi.

Peningkatan antibodi IgG terhadap S-RBD ini diketahui mencapai 35-38 kali, baik pada interval booster 3-6 bulan (34-35 kali) maupun 6-9 bulan (35-41 kali).

Penny menjelaskan bahwa kenaikan IgG pada dosis setengah (half dose) tidak berbeda jauh dengan dosis penuh (full dose).

Sedangkan, untuk penggunaan vaksin AstraZeneca sebagai booster vaksin primer Pfizer juga hasil imunogenisitasnya tidak kalah baiknnya.

Untuk booster dengan vaksin primer Pfizer dosis penuh, hasil imunogenisitas menunjukkan peningkatan antibodi IgG yang baik yakni dari 3350 menjadi 13.242.

Baca juga: Kemenkes Ungkap Hasil Riset Vaksin Booster Sinovac dan Moderna, Seperti Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com