Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM: Pfizer dan AstraZeneca Sudah Bisa untuk Booster Vaksin Covid-19 Jenis Lain

Kompas.com - 18/01/2022, 16:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin Pfizer dan AstraZeneca, yang dapat digunakan untuk vaksin primer jenis lain.

Sebelumnya, Kepala BPOM, Penny K Lukito pada konferensi pers 10 Januari 2022 mengumumkan bahwa vaksin Pfizer dan AstraZeneca hanya dapat digunakan untuk jenis vaksin booster homolog.

Vaksin booster homolog adalah pemberian dosis vaksin lanjutan atau booster ini mengikuti platform atau merek vaksin primer yang didapatkan sebelumnya. Misalnya Pfizer hanya boleh untuk penerima vaksin Pfizer saat penyuntikkan imunisasi dosis 1 dan 2. Sedangkan, AstraZeneca juga hanya diperbolehkan untuk vaksin primer AstraZeneca.

Baca juga: Menkes Budi Sebut Penerima Vaksin Sinovac Bisa Dapatkan Booster Pfizer dan AstraZeneca

Namun, pada keterangan resmi BPOM terbaru pada Sabtu, 15 Januari 2022, penggunaan vaksin Covid-19 merek AstraZeneca dan Pfizer sudat dapat digunakan sebagai booster heterolog.

Vaksin booster heterolog merupakan pemberian vaksin dosis ketiga, tetapi berbeda jenis dengan produk vaksin yang diberikan untuk dosis 1 dan 2 sebelumnya.

Seiring dengan pelaksanaan program vaksin booster untuk masyarakat Indonesia, Penny menjelaskan, BPOM secara bertahap melakukan proses evaluasi penggunaan booster vaksin sesuai dengan pengajuan dan ketersediaan data uji klinik yang mendukung pengajuan booster tersebut.

"Badan POM kembali mengeluarkan penggunaan untuk 2 (dua) regimen booster heterolog pada vaksin Covid-19, yaitu vaksin Pfizer dosis setengah (half dose) untuk vaksin primer Sinovac atau AstraZeneca, serta vaksin AstraZeneca dosis setengah untuk vaksin primer Sinovac atau dosis penuh (full dose) untuk vaksin primer Pfizer (full booster dose)," kata Penny dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu (15/1/2022).

Booster vaksin Pfizer

Pada vaksin Pfizer sebagai booster heterolog, pemberiannya adalah setengah dosis (half dose) untuk vaksin primer merek Sinovac atau AstraZeneca.

Saat ini diketahui hasil imunogenisitas vaksin Pfizer untuk booster heterolog ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antibodi yang tinggi pada 6-9 bulan atau 31-38 kali setelah pemberian dosis primer lengkap.

Di sisi lain, peningkatan antibodi setelah 6 bulan vaksinasi primer lengkap vaksin SInovac menghasilkan peningkatan antibodi IgG terhadap S-RBD yang tinggi yakni 105,7 kali dibandingkan sebelum diberikan dosis booster.

Untuk diketahui, IgG adalah antibodi G yang paling banyak ditemukan dalam darah dan cairan tubuh lainnya, yang berfungsi melindungi tubuh dari infeksi dengan cara "mengingat" kuman yang telah dihadapi sebelumnya. Jika kuman tersebutkembali, sistem kekebalan tubuh ini akan menyerang mereka.

Baca juga: Update Vaksin Booster, Regimen Tambahan Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Disetujui BPOM

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com