Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Senyawa Anti Diabetes Disetujui, Siap Diuji Coba pada Manusia

Kompas.com - 12/11/2021, 19:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

"Kelemahan dari obat ini adalah oligosakarida yang dimatikan menyediakan 'makanan cepat saji' untuk bakteri usus di bagian bawah, dan bakteri usus ini menghasilkan banyak gas sebagai produk sampingan, sehingga pasien cenderung menderita diare dan perut kembung. Akibatnya mereka cenderung tidak minum obat," jelas Withers.

Withers berharap senyawa MbA bisa menjadi obat untuk mengontrol kadar glukosa darah dengan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan obat golongan ini yang sudah ada, sehingga penderita diabetes tipe 2 akan lebih berpeluang untuk meminumnya.

Karena senyawa anti diabetes MbA dapat mencegah pati dipecah menjadi oligosakarida, polimer pati penuh akan masuk ke usus bagian bawah.

"Bakteri di bawah sana dapat menurunkannya, tetapi kami mengantisipasi mereka akan melakukannya jauh lebih lambat," kata Withers.

Baca juga: Diabetes Memperburuk Kondisi Pasien Covid-19, Apa Penyebabnya?

Senyawa anti diabetes dari bunga

Withers dan peneliti UBC, Gary Brayer, menghabiskan bertahun-tahun untuk mempelajari enzim alfa-amilase.

Keduanya, untuk pertama kalinya mencoba mengembangkan senyawa di laboratorium yang dapat menghambat enzim, sebelum beralih ke alam.

"Kami cukup beruntung untuk mendapatkan perpustakaan dengan koleksi ekstrak tanaman yang berbeda dari seluruh dunia. Kami memiliki 30.000 ekstrak tersebut, dan kami dapat menyaring ekstrak tersebut yang berpotensi penghambat enzim," kata Withers.

Withers memilih ekstrak yang paling menjanjikan dari bunga montbretia (Crocosmia x crocosmiiflora), dan bekerja dengan peneliti UBC Raymond Andersen untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bahan aktif, yang kemudian disebut senyawa MbA.

"Dalam hubungannya dengan Gary Brayer kami menemukan bagaimana (senyawa MbA) menghambat amilase, dan dalam hubungannya dengan John McNeill kami melakukan penelitian hewan pada tikus diabetes dan menunjukkan bahwa itu sangat baik dalam mengontrol kadar gula darah," kata Withers.

Baca juga: Obat Herbal Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com