Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/11/2021, 17:32 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comInsinerasi adalah proses pembakaran yang digunakan untuk pengolahan limbah. Proses insinerasi tidak hanya membakar sampah, namun juga menangkap sisa-sisa gas buang yang berbahaya bagi lingkungan.

Proses insinerasi

Insinerasi dilakukan menggunakan alat bernama insinerator. Proses dilakukan dengan pembakaran oksidatif dengan suhu 850 sampai 1.400 derajat Celcius. Proses insinerasi mampu mengurangi volume dan bahaya dari sampah-sampah yang diolah.

Umumnya, proses di dalam insinerator meliputi pengiriman limbah, penyimpanan, pre-treatment, pemulihan insinerasi, pengendalian emisi gas buang dan manajemen residu padat, dan pengolahan air limbah.

Baca juga: Cara Pengolahan Limbah Pabrik untuk Mencegah Pencemaran Lingkungan

Jenis insinerator

Terdapat beberapa jenis insinerator yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

1. Fixed bed incinerator

Ini merupakan tipe konvensional. Pintu bukaan untuk memasukkan sampah berada di samping atau atas. Bagian piringan untuk menampung abu berada di bawah alat.

Keuntungan insinerator tipe fixed bed adalah harga dan perawatannya relatif mudah dibandingkan dengan tipe lain. Selain itu, bentuknya sederhana dan tidak memerlukan lahan yang luas.

Kerugian insinerator ini ada tiga macam. Pertama, kapasitas pembakaran sampah sangat sedikit. Kedua, tipe ini membutuhkan proses pemilahan sampah sebelum dibakar. Ketiga, efisiensinya cukup rendah dan emisinya masih cukup tinggi.

2. Moving grate incinerator

Insinerator moving grate sangat banyak digunakan secara umum. Insinerator ini mampu membakar 35 metrik ton sampah per jam dan dengan jenis sampah yang bervariasi. Proses pada insinerator ini terbagi menjadi tiga, yaitu pengeringan, pembakaran, dan pascapembakaran.

Keuntungan insinerator moving grate:

  • Mampu menampung berbagai jenis sampah tanpa pre-treatment
  • Teknologinya telah diakui dan dipakai luas untuk berbagai negara
  • Kapasitas sampah yang di bakar cukup besar

Kerugian insinerator moving grate:

  • Kebutuhan udara lebih banyak sehingga volume gas buang lebih banyak
  • Biaya pembuatan dan perawatan lebih banyak

Baca juga: Solusi Limbah Medis, Sarung Tangan Lateks Diolah Jadi Bahan Bakar Diesel

3. Fluidized bed incinerator

Insinerator berikutnya adalah fluidized bed atau yang disebut dengan ruang bakar dasar fluida. Ruang bakar ini menggunakan media pengaduk berupa pasir. Pembakaran akan menghasilkan campuran pasir yang homogen dengan pasir. Hal ini akan membuat pembakaran di dalam ruang bakar menjadi lebih merata.

Kelebihan insinerator fluidized bed adalah desainnya sederhana sehingga biaya pemasangan dan perawatan yang lebih murah. Selain itu, efisiensi termalnya juga mencapai 90 persen.

Kekurangan insinerator ini adalah kontrol operasi yang sulit dilakukan dan membutuhkan pemilahan jenis sampah untuk pembakaran yang lebih stabil.

4. Rotary klin incinerator

Insinerator rotary klin sangat cocok untuk pembakaran sampah campuran tampa pemilihan dan pencacahan. Namun, itu membuat alat ini membutuhkan biaya perawatan yang lebih tinggi. Beberapa jenis sampah mungkin menyebabkan erosi. Selain itu, jenis ini belum digunakan secara luas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com