Pasokan aliran massa udara dari Samudra Pasifik menuju ke wilayah Kepulauan Indonesia mengakibatkan terjadinya peningkatan curah hujan karena akan meningkatkan pembentukan awan-awan hujan dengan tambahan massa udara basah.
Di mana akhirnya penambahan pembentukan awan-awan hujan dan massa udara basah tersebut akan meningkatkan pula curah hujan.
"Berdasarkan hasil monitoring, La Nina lemah, meskipun masih lemah, namun harus waspada bila nanti menjadi moderat, maka dampaknya akan lebih dari saat ini," kata dia.
Baca juga: Fenomena La Nina Picu Potensi Musim Kemarau Basah 2021
La Nina ini umumnya akan berdampak pada curah hujan tinggi dan berisiko meningkatkan peluang terjadinya ancaman bencana hidrometeorologi, terutama di wilayah rawan.
Oleh karena itu, Dwikorita mengingatkan agar masyarakat dan pihak-pihak berwenang dapat meningkatkan mitigasi terhadap risiko bencana hidrometeorologi.
Beberapa bentuk bencana hidrometeorologi akibat curah hujan tinggi adalah longsor, banjir, banjir bandang, jalan licin, pohon tumbang, dan lain sebagainya.
Sebab, berdasarkan pembelajaran dari fenomena La Nina di tahun 2020, hasil kajian BMKG menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada bulan November, Desember, hingga Januari akibat fenomena La Nina ini.
Terutama di wilayah Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan bagian Selatan, dan Sulawesi bagian Selatan, yang mengalami peningkatan curah hujan berkisar 20 hingga 70 persen di atas normalnya.
Dwikorita berkata, ini diprediksikan memiliki dampak yang relatif sama dengan tahun lalu yang diikuti dengan berbagai bencana hidrometeorologi secara sporadis di berbagai wilayah yang terdampak, dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut.
"Sekali lagi maka kami meminta untuk seluruh pihak, perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjut dari curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi," ujarnya.
Baca juga: Bisa Picu Indonesia Alami Tahun Basah 2021, Ini Manfaat Baik La Nina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.