Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bintang Tampak Berwarna Putih dan Berkelap-kelip di Langit?

Kompas.com - 15/10/2021, 22:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Hubungan suhu dengan panjang gelombang disebut juga Hukum Wien, dinamai sesuai penemunya, yakni Wilhelm Wien.

Hukum Wien menjelaskan, bahwa panjang gelombang pada intensitas maksimum akan bergeser ke panjang gelombang yang lebih pendek (ke frekuensi yang lebih tinggi) apabila suhunya semakin meningkat.

Perubahan warna pada benda menunjukkan perubahan intensitas radiasi benda.

Ketika suhu benda berubah, maka intensitas benda akan ikut berubah atau terjadi pergeseran, pergeseran ini dapat digunakan untuk memperkirakan suhu benda (Pergeseran Wien).

Baca juga: [Glosarium Astronomi] Daftar 16 Klasifikasi Bintang di Langit

Bintang yang tampak berwarna putih kekuningan seperti Matahari, justru memiliki puncak kurva radiasi benda hitam di spektrum kuning kehijauan.

"Warna putih yang nampak di Bumi disebabkan oleh molekul nitrogen yang mendominasi atmosfer Bumi yang menghamburkan spektrum yang lebih pendek, panjang gelombang seperti biru dan ungu," ujarnya.

Sehingga menyisakan panjang gelombang yang lebih panjang yang kemudian berpadu menjadi warna putih.

Mengapa bintang berkelap-kelip?

Kelap-kelip bintang ini merupakan cara bintang untuk mengubah kecerahannya sepanjang waktu.

Faktanya, seperti dikutip dari Starchild NASA, sebagian besar bintang bersinar dengan cahaya yang stabil.

Adanya pergerakan udara atau turbulensi di atmosfer Bumi, menyebabkan cahaya bintang menjadi sedikit berbelok saat bergerak dari bintang yang jauh melalui atmosfer Bumi.

Artinya, sebagian cahaya yang mencapai kita secara langsung dan sebagian lagi berbelok sedikit. Namun, di mata kita, ini membuat bintang tampak berkelap-kelip.

Baca juga: Apa Itu Bintang dan Bagaimana Benda Langit Ini Terbentuk?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com