Ketika pasien Covid-19 mengalami badai sitokin, insulin akan tidak bekerja dengan baik atau terjadinya resistensi insulin yang menyebabkan gula darah meningkat.
Ini adalah kondisi bolak-balik karena resistensi insulin sebabkan gula darah tinggi, sementara gula darah tinggi juga bisa sebabkan resistensi insulin meningkat.
“Itu seperti proses terjadinya ayam dan telur, mana yang duluan,” tambah dr. Wismandari.
Lebih lanjut lagi, ketika gula darah meningkat, peradangan pada tubuh akan terjadi dan memperburuk infeksi SARS-CoV-2 yang dialami pasien.
Pada akhirnya, saat gula darah tinggi, kerusakan pembuluh darah yang memicu penyumbatan di pembuluh darah atau trombosis kemungkinan terjadi.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Picu Obesitas hingga Diabetes, Apa Hubungannya?
Itu lah mengapa tidak jarang pasien Covid-19 mengalami serangan jantung atau stroke yang berakibat fatal, seperti kerusakan organ tubuh pada pasien Covid-19 dengan diabetes.
"Makanya hasil lab-nya lebih berantakan dibanding orang yang tidak diabetes," tegas dr. Wismandari.
Adapun beberapa kaitan berbahaya lain antara penyakit diabetes dan Covid-19, di antaranya, yakni.
Baca juga: Ahli Sebut Infeksi Covid-19 dan Diabetes Ada Kaitannya, Kok Bisa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.